androidvodic.com

Antara Keberhasilan Program KB dan Menjaga Regenerasi - News

Oleh Rahmitasari Prastriyani, S.Sos *)

News -  Jagad media sedang dihebohkan dengan tajuk berita “BKKBN Mewajibkan Punya Anak Perempuan 1 dalam Keluarga”. Judul berita tersebut berseliweran dengan ragam komentar pro dan kontra dari masyarakat.

Sangat wajar apabila menimbulkan kehebohan di masyarakat. Mengingat, paparan informasi mengenai hal tersebut belum kentara benar. Untuk itulah, mari kita ulik sedikit, sebenarnya bagaimana kebenaran informasinya.

Belum lama ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dokter Hasto menyampaikan pernyataan yang cukup menggelitik masyarakat.

“Kami mempunyai target satu perempuan 'rata-rata' melahirkan satu anak perempuan," ujar Dokter Hasto saat menyikapi angka kelahiran (Total Fertility Rate = TFR) di Indonesia yang sudah mencapai angka ideal 2,1 pada saat kegiatan Media Briefing yang diselenggarakan di Hotel Santika Semarang, Jumat (27/06/2026).

Sebelumnya, mari kita garis bawahi bersama, penafsiran makna ‘rata-rata’. Pengertian rata-rata, merupakan perwakilan kuantitas dari sekelompok data.

Besar kecilnya nilai rata-rata dipengaruhi oleh jumlah semua data dan banyaknya data. Dari penjelasan epik ini, makna rata-rata tidaklah sama dengan pengertian wajib.

Penjelasannya, bukan lantas bermakna satu keluarga wajib mempunyai anak perempuan. Bukan. Bisa jadi ada keluarga yang mempunyai dua anak laki-laki semua, atau justru mempunyai dua anak perempuan semua. "Kalau depan rumah saya punya anak perempuan dua, belakang saya gak punya anak perempuan, pas sudah."

Baca juga: Kepala BKKBN: Tidak Ada Kewajiban Melahirkan Satu Anak Perempuan

Demikian penjelasan lanjut Dokter Hasto saat ditemui di sela kegiatan “Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan untuk Mensukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Jawa Tengah” di Hotel Atria Magelang, Minggu (07/07/2024).

Keberhasilan Program Keluarga Berencana

Menghindari 4Terlalu dalam program Keluarga Berencana (program KB) yaitu menghindari Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat dan Terlalu banyak dalam perencanaan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, merupakan tujuan dari program KB. Sebuah tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta menekan angka kematian ibu dan bayi pada saat melahirkan.

Program KB juga berperan menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu, terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan.

Kebijakan pemerintah meluncurkan program KB sejak tahun 1970-an dinilai telah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan penduduk Indonesia melambat dalam beberapa dekade terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat