androidvodic.com

Menikmati Keindahan Lembah Anai sampai Istana Pagaruyung - News

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Doddy Vladimir

News -- Dibukanya rute Pekanbaru-Padang oleh Garuda Indonesia semakin memudahkan masyarakat Pekanbaru yang memiliki hobi traveling karena Sumatera Barat mempunyai banyak tempat pariwisata.

Pada hari pertama, Selasa (16/4/2013), rombongan tur Garuda Indonesia bersama wartawan dan agen travel Pekanbaru mengunjungi beberapa objek wisata. Perjalanan dimulai ke Air Terjun Lembah Anai yang terletak di pinggir jalan yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi.

Air terjun ini termasuk ke dalam kawasan konservasi cagar alam Lembah Anai. Sumber air terjun berasal dari Gunung Singgalang. Airnya yang jernih terus mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng, dan  mengalir terus melewati cagar alam Lembah Anai hingga sampai di tepi tebing yang curam.

Aliran air terjun ke dasar lembah yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan kemudian  membentuk kawah tempat air berkumpul, sehingga airnya turun dengan cepat saling susul-menyusul dan memercikkan kabut air. Setelah puas menikmati keindahan Air Terjun Lembah Anai rombongan melanjutkan perjalanan menuju Istana Pagaruyung yang terletak di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas dengan jarak sekitar 5 kilometer dari Batusangkar.

Dalam perjalanan ke Istana Pagaruyung, ada beberapa objek wisata peninggalan sejarah yang dilewati, seperti Batu Batikam dan Batu Basurek. Batu Batikam merupakan batu berlubang hasil tikaman keris Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Secara nalar memang tidak mungkin sebuah batu bisa berlobang dengan menggunakan keris. Akan tetapi lubang di tengah batu ini telah mampu menunjukkan betapa saktinya Datuak Partatiah Nan Sabatang.

Sedangkan Batu Basurek merupakan prasasti peninggalan kerajaan Pagaruyung masa pemerintahan Raja Adityawarman. Batu Basurek ini juga terdapat di daerah lain, yaitu di Kubu Rajo Nagari Lima Kecamatan Lima Kaum serta di daerah Koto Tangah Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas. Diperkirakan prasasti ini ditulis pada tahun 1300-an, menggunakan huruf Jawa Kuno dalam Bahasa Sansekerta. Isinya bercerita tentang Raja Adityawarman sebagai penguasa negeri emas yang murah hati dan penuh belas kasih.

Setelah melewati dua peninggalan bersejarah tersebut, rombongan tiba di Istana Pagarayung. Istana ini telah direnovasi kembali karena sebelumnya sempat terbakar pada 27 Februari 2007 karena disambar petir. Istana Pagaruyung ini merupakan objek wisata andalan Kabupaten Tanah Datar. Memiliki latar belakang panorama Gunung Bungsu, bangunan istana ini berbentuk Rumah Gadang (rumah adat Minang, red), dengan ukuran yang sangat besar dan atapnya berbentuk tanduk kerbau  melengkung dan meruncing ke atas. Adapun  bangunannya terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak, dan 3 lantai.

Eksterior dan interiornya pun dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukirannya mempunyai falsafah sejarah dan budaya Minangkabau. Istana Pagaruyung merupakan satu diantara icon pariwisata Sumatera Barat. Hampir setiap agen perjalanan yang ada di provinsi ini selalu mencantumkannya dalam paket yang mereka tawarkan, sehingga tidaklah heran bila ada wisatawan mancanegara yang datang mengunjungi untuk menyaksikan kemegahan Istana Pagaruyung ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat