Accor Tawarkan "Time to Celebrate" sepanjang Ramadhan dan Lebaran - News
Laporan Wartawan Warta Kota, Willy Pramudya
News, JAKARTA - Accor, operator hotel internasional di Asia Pasifik dan Indonesia, mengumumkan, sebanyak 12 hotel Accor di Jakarta menawarkan promo "Time to Celebrate" sepanjang Ramadan dan Idul Fitri 2013.
Panji Sukma Husain, Cognito Communications Counsellors melalui keterangan tertulis Cognito yang diterima Warta Kota mengatakan, promo tersebut menawarkan paket makanan dan minuman atau kamar dengan tarif khusus bagi wisatawan domestik dan internasional.
Untuk paket kamar, hotel-hotel Accor di Jakarta ini menawarkan kamar dengan tarif khusus termasuk makan sahur dan penawaran lainnya pada hotel-hotel yang berpartisipasi. Untuk promo makanan dan minuman bertajuk Time to Celebrate, tamu hotel akan mendapatkan makanan prasmanan bagi kelompok yang berbuka puasa mulai 22 Juli - 7 Agustus 2013.
Dijelaskan lebih lanjut, untuk berbuka puasa dalam kelompok besar, tamu hotel dapat menikmati makanan prasmanan bagi 18 orang dengan harga 15 orang di hotel-hotel Accor di Jakarta.
Untuk berbuka puasa dalam kelompok kecil, tamu hotel dapat menikmati makanan prasmanan untuk 4 orang dengan harga 3 orang di hotel-hotel Accor di Jakarta.
Anggota Accor Advantage Plus akan mendapatkan tambahan diskon 15 persen dari paket yang ditawarkan, baik kamar maupun makanan dan minuman. Selain itu, pemegang kartu kredit bank Standard Chartered akan mendapatkan diskon lagi sebesar 10 persen.
Terkini Lainnya
Accor, operator hotel mengumumkan, sebanyak 12 hotel Accor di Jakarta menawarkan promo "Time to Celebrate" sepanjang Ramadan dan Idul Fitri 2013.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus