androidvodic.com

News, JAKARTA - PT GMF AeroAsia Tbk akan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, pada Selasa (10/10/2017).

Calon emiten pertama di industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) siap untuk melantai di bursa saham melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).

Direktur Utama GMF AeroAsia, Iwan Juniarto mengatakan yakin dan optimis melantai di BEI.

“Ini adalah jalan terbaik untuk meningkatkan nilai perusahaan dan berkontribusi kepada Indonesia,” ujar Iwan dalam keterangan resminya, Senin (9/10/2017).

Saat ini, investor kian menunjukkan antisipasinya terhadap saham GMF. Baik analis maupun manajer investasi, dalam maupun luar negeri, memberikan respons yang positif atas rencana investasi GMF.

“GMF dalam posisinya sebagai perusahaan MRO global, mendapatkan lampu hijau dari investor asing karena perusahaan ini memiliki biaya operasi yang kompetitif di industrinya dalam cakupan regional,” kata Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, Senin (10/9/2017).

Analis melihat akan adanya perpindahan dana dari investor perusahaan MRO lainnya di regional, untuk beralih ke GMF AeroAsia.

“GMF memiliki potensi yang besar seiring dengan pertumbuhan armada pesawat dan kebutuhan untuk perawatannya, baik yang secara rutin maupun perawatan besar,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, GMF akan membangun empat fasilitas perawatan pesawat dengan investasi senilai 200 juta dolar AS atau Rp 2,66 triliun (kurs Rp13.323 per dolar AS).

Pembangunan pertama dari fasilitas tersebut akan dilakukan di Kota Batam pada tahun depan. Selanjutnya GMF berencana ekspansi dengan membangun fasilitas MRO baru di luar negeri, yakni di Australia, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Dengan adanya tambahan dana IPO tentunya GMF dapat merealisasikan hal ini sehingga kinerjanya pun dapat mengalami peningkatan.

“Selayaknya bengkel atau rumah sakit, perawatan merupakan hal wajib, begitupun untuk pesawat,” pungkas Reza.