androidvodic.com

Antisipasi Jasa Marga Hadapi Lonjakan Kendaraan di Libur Pendek Natal dan Tahun Baru 2019 - News

News, JAKARTA - Jasa Marga memperkirakan puncak kendaraaan yang melintas di ruas jalan tolnya selama menjelang Natal dan libur tahun baru 2019 akan mulai terjadi pada tanggal 21 Desember 2018.

Berdasarkan data historis, puncak arus mudik pada libur Natal tahun ini terjadi pada H-3 atau tanggal 22 Desember 2018, yakni jatuh di hari Sabtu.

Mengantisipasi potensi kepadatan kendaraan, Jasa Marga menyiapkan strategi antisipasi yang mencakup pelayanan transaksi, lalu lintas hingga rest area.

Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (18/12/2018) mengatakan, periode libur Natal dan Tahun Baru kali ini terhitung relatif pendek.

Subakti Syukur juga menjelaskan, distribusi lalu lintas mudik 47% ke arah Timur, 33% ke arah Barat, dan 20% ke arah selatan. Lalu lintas ke arah Timur mayoritas melintas jalur pantura 54% dan melintas jalur selatan/tengah 46%.

Baca: Rusaknya Baliho Caleg PDIP, Hinca Panjaitan: Kesannya Dipaksakan, Dimunculkan untuk Perimbangan

Salah satu strategi pelayanan transaksi yang disiapkan oleh Jasa Marga jelang libur Natal dan Tahun Baru 2019 adalah menambah GTO Mini atau Oblique Approach Booth (OAB) di GT Cengkareng sebanyak enam unit sehingga total gardu menjadi 23 gardu operasi. Secara keseluruhan, Jasa Marga juga akan mengoperasikan 171 unit mobile reader di berbagai GT.

Baca: JK Janjikan Pertamina Akan Turunkan Harga BBM Non-Subsidi

Subakti Syukur menyatakan, Jasa Marga juga melakukan inovasi sistem transaksi tol berupa integrasi sistem transaksi yang dilakukan di Ruas Tol Semarang dan Semarang-Solo (menghilangkan titik transaksi di GT Tembalang), Jalan Tol Soedijatmo dan JORR W1 (menghilangkan titik transaksi di GT Kayu Besar), dan Tol JORR, Akse Tanjung Priok (ATP) dan Pondok Aren -Ulujami.

Untuk strategi layanan lalu lintas, pihaknya akan melakukan pengaturan waktu operasi angkutan barang, mempercepat penanganan gangguan, dan mengoptimalkan kapasitas lajur (contraflow).

Langkah lainnya di bidang ini adalah monitoring distribusi beban lalu lintas dengan Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS) serta percepatan distribusi informasi dengan penambahan Variable Message Signs (VMS) sejumlah 135 unit, Circuit Close Television (CCTV) sejumlah 780 unit, Remote Traffic Monitoring System (RTMS) sebanyak 16 unit, VMS Mobile sejumlah 8 unit, Twitter, dan JM Care.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat