Waskita Makin Selektif Garap Proyek Jalan Tol - News
News, JAKARTA - Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi Waskita Toll Road (WTR) Mokh Sadili mengatakan akan selektif dalam mengerjakan proyek jalan tol.
Hal itu diakibatkan sulitnya mendapat pendanaan dan tanah.
“Kita tidak akan seagresif lima tahun kemarin. Sebenarnya ada dana talangan dari pemerintah hanya pengembaliannya lama dan kompensasi deviasi minus 2-4 persen,” ujarnya di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Sedangkan, untuk fasilitas kredit cash deficiency support (CDS), ia menyebut baru ada dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
"Pendanaan itu berat karena palingan kami ekuitas 30 persen, sisanya bank. Kami tidak kuat kalau 100 persen," lanjutnya.
Berangkat dari sana, Waskita Toll Road hanya akan mengerjakan tol proyek strategis nasional (PSN) dan proyek yang nilai kelaikan dan internal rate of return (IRR) yang baik untuk memudahkan mencari pendanaan.
Proyek yang sedang berjalan diantaranya Becakayu seksi 2 dan 1A, Cinere-Serpong seksi 1 sampai Ciputat akan dioperasikan Maret atau April tahun depan dan untuk seksi II akan terhubung dengan milik PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ).
"Serta Cimanggis-Cibitung dan Cibitung-Cilincing diperkirakan akhir 2020 akan selesai," jelasnya.
Mokh Sadili mengatakan ke depan Waskita Toll Road akan melakukan divestasi yang sudah ditawarkan ke beberapa investor.
“Rencana ada tiga yang didivestasi, yang minat banyak hanya belum mengerucut,” ujar dia.
Terkini Lainnya
Direktur Pengembangan Usaha dan Operasi Waskita Toll Road (WTR) Mokh Sadili mengatakan akan selektif dalam mengerjakan proyek jalan tol.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus