Jokowi: Indonesia Masih Lemah dalam Lima Pilar Pariwisata - News
Laporan Wartawan News, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (Ratas) bersama sejumlah kementerian dan lembaga membahas kondisi pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Senin, (17/2/2020).
Jokowi mengatakan, Indonesia masih lemah dalam lima pilar dari 14 pilar yang menjadi tolak ukur indeks daya saing Pariwisata.
Baca: Perkuat Bisnis Pariwisata, Bank Mandiri Gandeng Traveloka
Kelima pilar tersebut yakni bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata, dan kesiapan teknologi informasi.
"Saya kira catatan-catatan ini, harus kita jadikan kita dalam bekerja ke depan dengan target-target yang terukur dan jelas," kata Jokowi.
Meskipun demikian, menurutnya Indoensia memiliki lima keunggulan kompetitif dibanding negara lain dalam pariwisata.
Lima keunggulan tersebut yakni terkait dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, kemudian daya tarik alam, keterbukaan, serta daya tarik budaya dan kunjungan bisnis.
Jokowi mengatakan peringkat daya saing pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism competitiveness index dari tahun ke tahun semakin baik.
Pada 2015 Indonesia berada di peringkat 50, kemudian pada 2017 naik ke peringkat 42 dan di tahun 2019 naik ke peringkat 40.
Baca: Marwan Jafar: Untuk Penguatan Pariwisata Butuh Pembangunan iIfrastruktur Yang Komprehensif
Indonesia masih kalah dibanding tiga negara Asean lainnya yakni Singapura berada di peringkat 17, Malaysia pada peringkat 29 dan Thailand peringkat ke 31.
"Saya kira ini menjadi catatan kita ke depan dalam rangka memperbaiki dari empat sub index dan 14 pilar yang menjadi tolok ukur indeks daya saing pariwisata dunia," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Jokowi mengatakan, Indonesia masih lemah dalam lima pilar dari 14 pilar yang menjadi tolak ukur indeks daya saing Pariwisata
Komitmen Beri Perlindungan untuk Karyawan, Alfamart Sabet Juara Satu Paritrana Award dari Jamsostek
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok