Pemilik Lion Air Minta Insentif Bukan Sekadar akibat Virus Corona - News
Laporan Wartawan News, Ria Anatasia
News, JAKARTA - Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana menanggapi rencana pemerintah untuk memberikan insetif ke maskapai, menyusul ditutupnya rute penerbangan dari dan menuju China akibat penyebaran virus Corona.
Rusdi mengapresiasi perhatian pemerintah ke maskapai. Meski begitu, dia berharap insentif yang disiapkan pemerintah tidak hanya dikarenakan dampak virus corona, melainkan sebagai program jangka panjang dan berkelanjutan.
"Kita senang dikasih insentif, tapi masalahnya tidak hakiki. Yang hakiki adalah future atau ke depan. Kalau kita tak bisa kompetitif, tidak bisa bawa pariwisata," kata Rusdi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Rusdi meminta pemerintah fokus terhadap upaya pengurangan biaya produksi maskapai secara keseluruhan.
Misalnya, mendorong PT Pertamina (Persero) untu mengevaluasi harga avtur. Dia berharap harga avtur tidak berbeda jauh antara Indonesia bagian barat dan timur.
Baca: Pengungkapan Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat, Janin Disiram dengan Bahan Kimia
"Di Jawa avtur Rp9.000, sedangkan di Indonesia timur katakanlah Rp12 ribu. Itu bikin biaya membengkak," jelas Rusdi.
Kemudian, lanjut Rusdi, pemerintah diharapkan memberikan relaksasi pajak pertambahan nilai atau PPN dari 10 persen menjadi 5 persen.
Dengan kebijakan-kebijakan jangka panjang itu, Rusdi meyakini iklim bisnis maskapai penerbangan dalam negeri lebih sehat, sehingga bisa memberikan harga tiket pesawat yang lebih kompetitif.
Di lokasi yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana pemberian insentif untuk maskapai masih dalam tahap diskusi dengan kementerian terkait.
Menurutnya, dia menyerahkan kewenangan terkait detil insentif yang akan diberikan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Minggu ini akan kita bahas. Sedang kita berikan arahan supaya mereka harus bersatu cari jalan keluar bersama. Di lain sisi juga sudah sampaikan ke kementerian untuk memberikan insentif atau potongan harga. Seperti di bandara untuk landing fee dan sebagainya," kata Budi Karya.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Rusdi meminta pemerintah fokus terhadap upaya pengurangan biaya produksi maskapai secara keseluruhan.
Ini Tindakan Satgas PASTI Terhadap Ahmad Rafif Raya yang Kelola Dana Rp 71 Miliar Tanpa Izin
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus