androidvodic.com

Pemerintah Andalkan Hipmi Kerek Sektor Koperasi dan UMKM - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk mewujudkan program Koperasi dan UMKM (KUMKM) naik kelas.

Hal itu tercetus usai pertemuan antara anggota Hipmi bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Staf Khusus Menkop dan UKM Fiki Satari di Jakarta, Senin (2/3/2020).

Fiki menyatakan, Kemenkop dan UKM menyambut baik upaya HIPMI dalam menggalakkan ekonomi kerakyatan.

Apalagi Hipmi memiliki punya jejaring yang cukup besar di daerah seluruh kota/kabupaten.

"Banyak anggota Hipmi yang merupakan generasi muda yang usaha sudah berjalan dengan sustain. Ini menjadi contoh baik," ucap Fiki.

Baca: Pinjaman Online Lagi Disorot, Begini Metode Penagihan yang Benar Menurut Cashwagon

Menurutnya, salah satu inisiatif kementerian yang perlu dilakukan setidaknya diperlukan tiga kunci. Pertama perlu objek pelaku yang ingin di-scaleup. Kedua, Hipmi memiliki portofolio dan experience yang mumpuni, untuk perlu disinergi dengan para pelaku usaha di daerah.

Baca: Pose Pertama BCL Usai Berkabung, Tampil Senyum Bareng Maia Estianty dan Rossa

"Anggota HIPMI yang tersebar di daerah juga bisa membantu mengoptimalkan 72 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kemenkop dan UKM yang ada di daerah. Dengan pelatihan maupun promosi produk daerah UMKM diharapkan bisa naik kelas," katanya.

Sementara, Ketua Bidang Ekraf, Pariwisata, Koperasi dan UMKM Hipmi, Rano Wiharta mengatakan, sekitar 30-40 persen merupakan pelaku UMKM.

Untuk itu pihaknya juga meminta masukan kepada kementerian agar pelaku usaha bisa naik kelas.

"Jadi paradigma orang di luar itu yang bilang HIPMI itu cuma pelaku usaha ke atas itu salah, hampir 30-40 persen justru UMKM. Kami silaturahmi arahan dari Pak Menteri," katanya.

Ia berharap, ke depannya sinergi dengan Kemenkop dan UKM akan terus berjalan dengan optimal.

Menurut dia, keberadaan HIPMI selama ini selalu beriringan dengan program Kemenkop dan UKM.

Rano juga menyoroti, kondisi pelaku industri saat ini masih menanti gejolak yang ada.

Mulai dari pelambatan ekonomi, status negara berkembang menjadi maju, hingga wabah virus COVID-19 (Corona) yang sedikit banyak mempengaruhi dunia usaha.

"HIPMI nanti akan berfikir bagaimana menyiasati berbagai hal tersebut. Tentunya pasti ada efek," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat