androidvodic.com

INDEF: Pandemi Covid-19 Bikin Jumlah Warga Miskin Berpeluang Naik 5 Juta Lebih - News

Laporan Reporter Kontan, Bidara Pink 

News,  JAKARTA - Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang tidak hanya merenggut kesehatan dan nyawa, tetapi juga menggerogoti perekonomian, pemerintah memprediksi jumlah pengangguran dan angka kemiskinan Indonesia bisa naik. 

Dalam skenario terberat saat pandemi, jumlah warga miskin diperkirakan bisa bertambah 3,78 juta orang dan pengangguran bertambah 5,23 juta orang. 

Dengan melihat situasi terkini, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad melihat bahwa potensi bertambahnya jumlah penduduk miskin akan lebih besar dari perkiraan pemerintah. 

"Kami tidak melakukan simulasi model, tetapi kami melihat bahwa potensi akan jauh lebih besar dari skenario pemerintah. Penambahan penduduk miskin bisa di atas 5 juta orang," kata Tauhid kepada Kontan.co.id, Senin (27/4/2020). 

Tauhid menambahkan, ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, secara umum pendapatan masyarakat lebih menurun dan bahkan ada potensi kehilangan pendapatan sama sekali.

Baca: Test Drive Renault Triber Bisa Dilakukan dari Rumah, Begini Caranya

Kedua, adanya peluang inflasi yang melebar dari tahun sebelumnya bahkan hingga ke 5 persen. 

"Situasi ini memberatkan. Apalagi kan banyak orang terkena PHK, belum lagi orang yang dirumahkan tanpa pesangon. Lalu 60 persen tenaga kerja itu informal, dan sisanya formal yang bahkan masih ada yang mendapat upah belum menyentuh Upah Minimum Provinsi. Jadi bisa-bisa yang hampir miskin bergeser ke miskin," tambah Tauhid. 

Baca: Samsung Galaxy M31: Quad Camera Belakangnya Asyik untuk Memotret Macro dengan Efek Bokeh Tajam

Selanjutnya, pemerintah juga memprediksi bahwa pandemi ini bisa berakhir di September 2020. Namun, ini belum menjadi jaminan untuk perekonomian kelompok miskin bisa kembali membaik. 

Menurut Tauhid, dengan asumsi krisis Covid-19 selesai di September, perekonomian kelompok miskin baru bisa membaik di awal tahun 2021.

Baca: Iis Dahlia Puyeng Tak Punya Pemasukan, Curhat Punya Tagihan Cicilan Rumah Ratusan Juta Rupiah

Ia berpendapat, butuh jarak waktu antara pulihnya ekonomi secara keseluruhan dengan pulihnya ekonomi kelompok miskin. 

"Post recovery tidak mudah karena memang harus ekonomi baik dulu perlahan, baru mereka bisa kembali lagi ke posisi normal. Pendapatan kelompok miskin bertambah dan kelompok hampir miskin kembali ke posisi tersebut," katanya. 

Baca: Bill Gates Bikin Pernyataan Baru, Kita Belum Setengah Jalan Hadapi Pandemi Corona

Namun, Tauhid juga khawatir akan adanya peluang semakin panjangnya periode pemulihan pandemi. Bila pandemi tidak bisa selesai pada September nanti, maka menurut dia akan semakin terpuruk kondisi masyarakat miskin. 

Baca: Pemkot Bekasi Minta Pusat Tinjau Lagi Izin Perusahaan yang Tetap Beroperasi Selama PSBB

Dia menyarankan agar pemerintah menyiapkan racikan kebijakan yang tepat, khususnya dalam menyelamatkan kelompok miskin.

Salah satunya, adalah dengan menambah anggaran khususnya untuk perlindungan sosial yang telah ditetapkan sebesar Rp 110 triliun. 

"Paling tidak, jumlahnya sebesar program pemulihan ekonomi nasional yang Rp 150 triliun. Tapi sebaiknya lebih dari itu," tandasnya. 

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul  Ada Covid-19, INDEF: Jumlah orang miskin bisa bertambah lebih dari 5 juta orang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat