androidvodic.com

Maskapai Asal Irlandia Ini Berencana Pangkas 3.000 Pekerja Termasuk Pilot dan Awak Kabin - News

Laporan Wartawan News, Fitri Wulandari

News, DUBLIN - Maskapai asal Irlandia, Ryanair, berencana memangkas 3.000 pekerja dan tengah melakukan komunikasi dengan Boeing terkait penundaan pengiriman pesawat.

Rencana ini atas dasar perkiraan lalu lintas udara Eropa masih belum pulih sepenuhnya dari krisis akibat pandemi virus corona (Covid-19) hingga 2022 mendatang.

Baca: AP II: Enam Maskapai Mengalihfungsikan Pesawat Penumpang Menjadi Angkutan Kargo

Sebelumnya pada dua pekan lalu, maskapai bertarif rendah terbesar di Eropa itu mengatakan mereka mampu memperoleh keuntungan besar pada 2021 dan tidak memiliki rencana untuk menunda pemesanan jet terhadap produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing.

Namun akibat pandemi virus corona, maskapai ini mengaku sedang meninjau rencana pemesanan pesawat itu.

Dikutip dari laman The Star, Jumat (1/5/2020), saat ini tahapan pembicaraan dengan Boeing untuk mengurangi jumlah pengiriman selama 24 bulan ke depan pun sedang dilakukan.

Seperti yang disampaikan Kepala Eksekutif Michael O'Leary terkait upaya pihaknya dalam menekan kerugian yang disebabkan Covid-19 ini.

"Ryanair saat ini mengharapkan pemulihan permintaan penumpang dan harga tiket ke posisi normal seperti di 2019. Ini akan membutuhkan waktu setidaknya dua tahun, hingga musim panas 2022 paling awal," kata O'Leary.

Ia pun menyampaikan rencana maskapai yang akan memulai konsultasi mengenai rencana penutupan pangkalan dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga 3.000 pekerja, terutama pilot dan awak kabin.

Baca: Kemenhub Bakal Terbitkan Surat Edaran Terkait Aturan Transportasi Mudik Darurat

Ryanair juga telah memperkirakan kerugian sebesar 100 juta euro atau setara 110 juta dolar AS akibat pandemi ini.

Dalam periode tiga bulan hingga akhir Juni mendatang, O'Leary menyebut maskapai akan mengalami kerugian kali pertamanya dalam kuartal ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat