androidvodic.com

Hadapi Pandemi Covid-19, Industri Harus Fokus pada Riset dan Inovasi - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana menjelaskan, di era pandemi ini banyak perusahaan besar yang harus gulung tikar akibat tekanan krisis ekonomi dan ketidakmampuan mereka untuk berinovasi.

Menurutnya, industri harus fokus pada riset dan inovasi agar dapat bertahan di masa kenormalan baru atau PSBB transisi ini.

Baca: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Bisa Kena Resesi Jika Hal Ini Terjadi

"Terlebih karena Indonesia tengah beranjak menuju tahap pemulihan pasca-Covid 19 dan industri harus terus bertahan guna menjaga perekonomian negara tidak semakin terpuruk," katanya dalam webinar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Senin (22/6/2020).

Deputi Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi, Jumain Appe mendukung langkah terobosan inovasi sebagai cara menghadapi masa new normal industri.

Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan insentif agar mereka bisa berkembang dengan baik.

“Di Kemenristek kita sudah men-set up bagaimana menghadapi kondisi saat ini. Daya saing sangat penting, substitusi impor, pertama bagaimana riset inovasi menghasilkan teknologi tepat guna,” kata Jumain.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyatakan, senjata utama bangkitnya dunia usaha saat ini tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan fiskal dari pemerintah.

Dia menegaskan industri juga harus mampu berinovasi menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, kebijakan stimulus untuk kegiatan investasi riset industri dalam rangka inovasi, pemerintah memprioritaskan pemberian insentif secara tepat sasaran untuk industri yang bisa menghasilkan nilai lebih.

“Industri harus punya riset untuk berinovasi, kami akan dukung dengan insentif seperti super tax deduction yang memang ditujukan untuk mendorong terlaksananya riset di Indonesia sehingga terjadi transfer pengetahuan dan teknologi,” tegas Febrio.

Hal senada diungkapkan oleh Staf Khusus Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gatot Sudariyono.

Gatot menuturkan di saat kondisi pandemi seperti saat ini, industri dituntut cepat merenspons pasar dengan cara berinovasi agar dapat mempertahankan bisnisnya.

Baca: Menristek Sebut Riset dan Inovasi Berkembang Lebih Cepat Saat Pandemi Covid-19

Ia menambahkan di era new normal ini Indonesia tidak bisa lagi hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi juga harus bisa melakukan terobosan atau inovasi.

“Di era normal baru ini akan ada perubahan yang sangat cepat, industri 4.0 yang kita harapkan baru 5 tahun lagi, juga akan datang lebih cepat,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat