OJK Pastikan Ajakan Tarik Dana dari Perbankan Hoaks - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat mewaspadai beredarnya hoaks di sosial media yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan.
"Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman," kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Baca: Hati-hati, Penyebar Hoaks Bakal Dipenjara dan Didenda
Anto menyampaikan, rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16 persen atau berada di atas ketentuan.
Sementara hingga 17 Juni, rasio alat likuid atau non-core deposit dan alat likuid atau DPK terpantau pada level 123,2 persen dan 26,2 persen.
"Jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," kata Anto.
Selain itu, OJK telah melaporkan hoaks ini kepada pihak Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk diusut dan ditindak sesuai ketentuan karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca: PUT V Bank Bukopin Dapat Pernyataan Efektif dari OJK
Sesuai Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), para penyebar hoaks diancam hukuman penjara paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
"Masyarakat diimbau untuk senantiasa memastikan informasi tentang keuangan yang diterima adalah informasi yang benar dan valid dengan menghubungi kontak OJK di nomor 157 atau layanan Whatsapp resmi 081157157157," pungkasnya.
Terkini Lainnya
"Berdasarkan data OJK Mei 2020, tingkat permodalan dan likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang aman," katanya
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus