Anjloknya Saham Perbankan Tekan IHSG dan Berbalik Melemah - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup berbalik melemah minus 0,46 persen atau turun 23,38 poin ke level 5.052,79 dari sempat menguat 0,7 persen.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, saham-saham sektor infrastruktur minus 0,85 persen dan keuangan minus 0,69 persen menekan pergerakan IHSG.
"Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) minus 1,27 persen, PT XL Axiata Tbk (EXCL) minus 1,35 persen, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) minus 1,61 persen, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) minus 1,87 persen terkoreksi cukup dalam," ujarnya, Kamis (9/7/2020).
Investor, kata Lanjar, seakan melakukan aksi ambil untung setelah sebelumnya IHSG bergerak optimis didorong oleh kedua sektor tersebut.
Baca: OJK: Modal Asing Masuk ke Bank Lokal karena Pemilik Lama Tidak Mampu Suntik Modal Baru
Sementara itu, investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 131,43 miliar meskipun rupiah bergerak menguat 0,10 persen ke level Rp 14.395 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca: Pernyataan Erick Thohir Bawa IHSG Terbang ke Atas 5.000
Disisi lain, mayoritas indeks saham Asia ditutup pada zona hijau yakni Nikkei menguat 0,40 persen, Hang Seng 0,31 persen, dan CSI300 1,40 persen.
"Indeks Asia naik karena investor tetap percaya pada kebijakan pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, saham-saham sektor infrastruktur minus 0,85 persen dan keuangan minus 0,69 persen.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus