androidvodic.com

Tekan Pengangguran, Perusahaan Farmasi Edukasi Masyarakat Lewat Iklan - News

News - Bagi sebagian orang, pandemi menyisakan keterpurukan. Tak sedikit masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan karena penurunan kinerja ekonomi.

Pada Februari 2020, misalnya, jumlah pengangguran mencapai 6,88 juta orang. Melansir Kompas Money,  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan, di Indonesia jumlah angka pengangguran meningkat 3,7 juta orang akibat pandemi.

Pemerintah sendiri telah sejak lama menyasar peningkatan jumlah lapangan kerja, salah satunya melalui RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang bertujuan untuk memudahkan investasi dan menyederhanakan berbagai peraturan yang selama ini menghambat investasi.

Investasi diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Indonesia setelah pandemi.

Melansir Tribunnews, Ketua Komite Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial untuk Upah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Aloysius Budi Santoso mengatakan, Omnibus Law Cipta Kerja diharapkan dapat menciptakan perubahan struktur ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7 persen hingga 6 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut bisa tercapai melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas sebanyak 2,7 juta hingga 3 juta per tahun melalui Omnibus Law.

Untuk itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih dekat dengan tujuan Omnibus Law. Upaya ini juga telah dilakukan oleh salah satu perusahaan dalam negeri, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido Muncul melalui media iklan.

Melalui produknya yang sangat akrab di kalangan pekerja, yakni Kuku Bima Ener-G, Sido Muncul menggandeng Ade Rai dan Mpok Alpa sebagai bintang iklan utama. Iklan bertajuk "Wujudkan Indonesia Sejahtera dengan Semangat ROSA" ini pada Minggu (23/8/2020) di kanal Youtube resmi Kuku Bima Ener-G.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat juga menuturkan, tujuan dibuatnya iklan "Wujudkan Indonesia Sejahtera dengan Semangat ROSA" ialah mendorong diciptakannya banyak lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran.

"Supaya lapangan kerjanya banyak dan gaji karyawan jadi naik. Karena supply dan demand tenaga kerja, jadi banyak demandnya. Kalau lapangan kerjanya banyak, supply tenaga kerja sedikit, pasti gajinya naik," ungkap Irwan di Kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020).

Di Indonesia, setiap tahun ada dua juta angkatan kerja baru yang harus diberi lapangan kerja. Irwan menyayangkan banyaknya pengusaha yang datang ke Indonesia harus berbenturan dengan aturan yang menyulitkan, sehingga menghambat berlangsungnya investasi yang dapat membuka banyak lapangan kerja.

“Banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Tak jarang, ada pula aturan yang tumpang tindih antara Pemerintah Daerah dan Pusat, terkadang membuat pengusaha kesulitan,” lanjut Irwan

Irwan melanjutkan, “Nah dari semua masalah itu, saya kira Omnibus Law ini bagus, karena menyederhanakan ijin supaya tidak tumpang tindih antara daerah dan pusat. Saya melihat ini bagus, karena Indonesia ini kalau tidak ada investor, tidak ada lapangan kerja baru.”

Menurut Irwan, Indonesia kaya dengan berbagai hasil alam sudah menarik investor. Namun, mereka masih sedikit pikir-pikir untuk masuk karena susahnya mengurus perizinan. "Padahal yang mau invest banyak, tapi aturannya banyak bener," pungkasnya.

Diharapkan kontribusi dari skala industri, masyarakat, dan pemerintah dapat kembali menjalankan roda perekonomian Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat