Menteri KKP Minta Startup Sektor Kelautan dan Perikanan Jeli Baca Pasar Dunia - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta startup di sektor kelautan dan perikanan agar lebih jeli membaca kebutuhan pasar dunia.
Menurutnya, kepiawaian dalam membaca pasar dapat mendorong startup terus tumbuh mendukung perekonomian sekaligus menyejahterakan masyarakat.
“Startup digital ini bagus, tapi kalau mau lebih hebat lagi supaya meningkat dan menjadi unicorn kedepannya, kita harus melihat market capacity disitu,” ujar Menteri Trenggono pada saat melakukan audiensi dengan Digifish Network jaringan start up kelautan dan perikanan Indonesia, Jumat (19/3/2021).
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa pasar produk kelautan dan perikanan global tahun 2019 sebanyak 162 miliar dolar AS.
Baca juga: Sarang Burung Walet Asal Indonesia Kuasai Pasar China, Ekspor 2020 Tembus Rp 5,9 Triliun
Indonesia akan fokus pada ekspor tiga komoditas unggulan, yakni Udang, Lobster dan Rumput Laut, dengan nilai total pasar mencapai 32.050 miliar dolar AS atau 19,69 persen dari total seluruh pasar produk perikanan dunia.
Baca juga: Kejagung Tenggelamkan Dua Kapal Malaysia Barang Bukti Tindak Pidana Perikanan
Data pasar dapat menjadi dasar dalam mengembangkan inovasi teknologi dan membuka ruang baru usaha-usaha perikanan yang memiliki potensi besar.
“(Kita) harus menciptakan ruang baru, karena startup sekarang sudah sulit bertahan, harus terus memiliki ide yang brilian. Saya kasih ruang, yang pertama dilihat adalah market dan tidak menutup kemungkinan untuk kolaborasi sistem antar startup,” imbuh Menteri Trenggono
Adapun pertumbuhan startup sektor kelautan dan perikanan di Indonesia terbilang pesat setiap tahunnya.
Hingga tahun 2020 sudah ada 32 startup yang bergerak dalam berbagai ragam inovasi, yakni Fintech, Nanobubble, Autofeeder, Internet of Things (IoT) Tambak, E-Commerce, Marketplace, Portable Pond, dan Water Quality Equipment.
Terkini Lainnya
Sakti Wahyu Trenggono meminta startup di sektor kelautan dan perikanan agar lebih jeli membaca kebutuhan pasar dunia.
Menkeu Sri Mulyani: APBN Semester I 2024 Defisit Rp 77,3 Triliun
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kowantara: Kenaikan Harga Minyakita Akan Sulitkan Pedagang Warteg
Harga Bawang Putih Mahal di Atas Rp 40 Ribu Per Kg, Diatasi dengan Impor?
Jokowi Hadiri Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Pusat oleh BPK RI
Serikat Buruh Was-Was Pelemahan Rupiah Berdampak PHK di Industri Otomotif
Dunia Dilanda Ketidakpastian Ekonomi, Presiden: Alhamdulillah Indonesia Sangat Stabil