androidvodic.com

Memanfaatkan Potensi Ekonomi dari Tumpukan Limbah Plastik Kemasan - News

Reynas Abdila/News

News, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pada 2019 Indonesia memproduksi 67,8 juta ton dalam setahun.

Secara umum, hal itu menunjukkan pemanfaatan sampah belum menjadi kebiasaan masyarakat atapun perusahaan dalam negeri.

Padahal sampah memiliki potensi ekonomis dan dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru.

Hal itu bisa dilakukan melalui 6R yaitu rethink (memikirkan kembali), refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali, recycle (mendaur ulang, dan repair (memperbaiki).

Baca juga: Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Atasi Masalah Sampah Plastik

Produsen produk kecantikan global Garnier Indonesia menyadari hal tersebut dengan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup melalui pengurangan penggunaan sampah plastik dalam kemasan produknya.

"Tahun 2020 kami mencanangkan green beauty campaign. Kami mulai dari kemasan dululah karena memang apa yang diterima konsumen itu langsung produk dalam bentuk kemasan. Seiring binis berkembang, bertubuh pasti semakin banyak produk dan kemasan yang dihasilkan," kata Manajer Produk Senior Garnier Indonesia, Diana Beauty dalam webinar katadata bertema "Sampahmu Rezekiku", Selasa (8/6/2021).

Menurut Diana, cara Garnier mengurangi sampah plastik yaitu membuang lapisan biru plastik pakai pada produk masker dan membuang plastik segel.

Dengan dua cara itu, Garnier telah menghemat 32 ton sampah plastik di tahun 2019.

Untuk tahun 2021, Garnier meluncurkan produk 100 persen kemasan daur ulang pada produk Sakura White Sakura Glow Water-Glow Essence.

Baca juga: Cara Mengatasi Tempat Sampah yang Bau, Bisa Gunakan 5 Bahan Ini

"Kami punya komitmen yang serius dan sampai 2025, kita tidak akan menggunakan virgin plastik. Sama sekali zero virgin plastik. Di Eropa, Garnier sudah meluncurkan produk shampoo bars yang kemasannya menggunakan kertas," ujarnya.

Terkait daur ulang, Garnier memiliki aplikasi recycle yaitu pelayanan penjemputan sampah untuk masyarakat di Jabodetabek.

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI jakarta, Rita Ningsih mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan platform baru Jakarta sadar Sampah.

Tujuannya bahwa ibukota DKI Jakara dalam pengelolaan sampah berpegang pada kolaborasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat