androidvodic.com

Permintaan Tinggi, Investor Mulai Lirik Industri Data Center - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Pengamat Pasar Modal Michael Tjoajadi menilai kebutuhan data center di Indonesia meningkat pesat seiring pertumbuhan pengguna.

Menurut Michael, selain pengguna juga faktor aturan yang mengharuskan perusahaan menggunakan pangkalan data dalam negeri.

"Dulu banyak perusahaan Indonesia menempatkan data center mereka di Singapura lewat cloud. Tetapi sekarang dengan peraturan-peraturan yang ada membuat mereka harus menempatkannya di Indonesia,” kata Michael dalam dialog virtual, Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Fenomena Konglomerat RI Masuk Bisnis Data Center, Ini Pandangan Ekonom Digital

Dia tidak menampik bahwa bisnis data center saat ini mulai dilirik investor.

“Kita bisa lihat industri data center di Indonesia membuat mereka saat ini mempunyai kapasitas. Dan menginginkan kapasitas tahun ini bisa mencapai 35 megawatt dan tahun depan mencapai 50 megawatt,” tukasnya.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini 131 Fintech P2P Lending yang Terdaftar dan Berizin dari OJK

Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia ini melihat dan membaca kebutuhan data center di Indonesia bukan hanya dari industri perbankan.

“Sekarang banyaj industri yang harus memakai data, itu mereka membutuhkan backup. Dan mereka membutuhkan data center,” tukasnya.

Dia memandang peningkatan data center nasional adalah langkah positif karena meminimalisir kemungkinan bocor.

“Data center yang dibutuhkan ini tingkat security. Kita melihat ini akan berkembang dari aspek ekonomi, perkembangan ini sudah diantisipasi para pemilik modal seperti Pak Anthoni Salim,” ujar Michael.

Dalam pandangannya, Bos Indofood itu mulai melihat demand data center akan cukup besar ke depan dan akan berdampak kepada lonjakan permintaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat