Aprindo: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Bakal Sirna Jika PPN Sembako Diterapkan - News
Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono
News, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menolak rencana pemerintah mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk kebutuhan bahan pokok atau sembako premium.
Ketua Umum Asprindo Roy N. Mandey mengatakan, penerapan PPN terhadap sembako akan memberikan dampak negatif yang luas terhadap perekonomian dalam negeri.
Pertama, kata Roy, berdampak terhadap konsumsi atau daya beli masyarakat yang saat ini tertekan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Wacana PPN bagi Sekolah dan Sembako, Politisi PKS : Rakyat Sudah Susah, Jangan Bebani dengan Pajak
"Kedua, ini sifatnya kontraproduktif ketika pemerintah ingin tingkatkan konsumsi rumah tangga di 2021 sebagai harapan pemulihan ekonomi diangka 4,5 persen sampai 5,3 persen," ujar Roy saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
"PPN ini memberikan dampak sirnanya harapan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi rumah tangga," sambung Roy.
Baca juga: Pajak Kendaraan dan Sembako Bukan Soal Kaya atau Miskin, tapi Hitungan Ekonomi
Selain itu, Roy menyebut PPN sembako premium dapat meningkatkan kemiskinan, karena ke depannya akan diikuti PPN lainnya dan mengerek biaya logistik maupun barang.
"Keempat, dampak PPN sembako akan meningkatkan inflasi. Jadi kami lihat waktunya belum tepat, jangankan memberlakukan, membicarakan juga belum tepat ketika bersinggungan dengan PPN sembako," paparnya.
"Kami berharap Kementerian Keuangan dapat arif dan bijaksana untuk sembako tidak dikenakan PPN, baik yang belanja di pasar tradisional maupun pasar modern, karena masyarakatnya sama," sambungnya.
Terkini Lainnya
Pajak Sembako
Aprindo menolak rencana pemerintah mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk kebutuhan bahan pokok
Mengintip Proses Produksi AQUA di Pabrik Klaten, Sumber Airnya Langsung dari Gunung Merapi
BERITA TERKINI
berita POPULER
IHSG Berakhir Terkoreksi, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis
Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, CORE Ingatkan Hal Ini
B40 Mulai Diuji Coba di KA Bogowonto Relasi Lempuyangan - Pasar Senen
CORE Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5 Persen di 2024
Indonesia Posisi Ke-12 Negara dengan Investasi Manufaktur Paling Subur