androidvodic.com

Sri Mulyani: Keuangan Negara Kena Dampak Langsung Saat Krisis Pandemi - News

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda

News, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menyatakan, krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini mengancam langsung kepada jiwa manusia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, karena itu, dampaknya secara perekonomian lebih mengarah langsung terhadap keuangan negara.

"Karena yang diancam langsung jiwa manusia, maka kalau Anda lihat saat krisis akibat pandemi yang kena dampak langsung adalah keuangan negara," ujarnya dalam acara peluncuran buku "25 Tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi", Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Kemenkeu Beberkan Lima Fokus Utama APBN 2022 

Selanjutnya, karena krisis ini mengancam jiwa, sehingga juga menyebabkan pemerintah harus mengambil langkah mengamankan dari sisi kesehatan.

"Implikasinya banyak karena tidak 1 orang, 2 orang, tapi populasi, dan supaya tidak terjadi penularan penyakit, maka orang tidak boleh saling berkumpul seperti sekarang ini," kata Sri Mulyani.

Eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, hal tersebut berarti mematikan kegiatan sosial dan ekonomi.

Baca juga: APBN Nyungsep, Presiden Diminta Bentuk Satgas Ungkap Temuan PPATK Transaksi Narkoba Rp 120 Triliun

"Apalagi waktu itu (awal pandemi), kita mungkin belum semuanya lancar dalam zoom dan segala macam, tiba-tiba kegiatan masyarakat lumpuh. Berarti tidak ada kegiatan ekonomi, sosial," pungkasnya.

5 Fokus APBN

Sebelumnya Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyatakan, ada lima fokus utama dalam APBN 2022. Yang pertama adalah melanjutkan akselerasi penanganan Covid-19. 

Penguatan sektor kesehatan sebagai kunci pemulihan ekonomi antara lain melalui program vaksinasi, protokol kesehatan, penyediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan. 

"Kedua, menjaga resilience, survival, dan akselerasi recovery," ujar Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam webinar "Bincang APBN 2022", Senin (18/10/2021).

Cara menjaga hal tersebut yakni melalui program perlindungan sosial, dukungan kepada dunia usaha, dan UMKM antara lain dengan program keluarga harapan, kartu sembako, kartu prakerja, bantuan langsung tunai, dana desa, subsidi bunga KUR, dan insentif dunia usaha. 

Ketiga, lanjut Febrio, menjaga momentum reformasi struktural untuk peningkatan daya saing melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berintegritas.

Baca juga: Kemenkeu Yakin Aturan Pajak Baru Mampu Turunkan Defisit Anggaran

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat