UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat Dinilai Bikin Ketidakpastian Investasi di RI Makin Tinggi - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) diputuskan inkonstitusional bersyarat akan berdampak terhadap penundaan investasi.
Tidak hanya itu, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut juga akan membuat ketidakpastian di Indonesia semakin tinggi.
"Membuat status Indonesia dianggap sebagai negara dengan the most uncertainty policy atau ketidakpastian kebijakan yang tinggi," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Jumat (26/11/2021).
Dalam Global Complexity Index 2021, lanjut Bhima, Indonesia berada di peringkat ke-6 dari 77 negara yang memiliki kompleksitas regulasi tinggi.
Karena itu, aetiap ada peraturan yang berubah-ubah dan rumit akan menambah cost of doing business atau biaya berbisnis di tanah air.
"Hasil keputusan MK soal UU Cipta Kerja akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kepastian dunia usaha," pungkas Bhima Yudhistira.
Baca juga: Polemik Putusan MK Soal UU Cipta Kerja, Apindo Tuding Multitafsir hingga Investor Asing Khawatir
Diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konsitusi (MK) menyatakan bahwa Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 atau UU Cipta Kerja bertentangan dengan UUD 1945.
UU Cipta Kerja pun dinyatakan inkonsitusional bersyarat dan harus diperbaiki dalam kurun 2 tahun ke depan.
Meskipun begitu, MK tetap mengizinkan UU Cipta Kerja berlaku seiring perbaikan yang dilakukan pemerintah. (*)
Terkini Lainnya
UU Cipta Kerja
Bhima Yudhistira mengatakan, Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) diputuskan inkonstitusional bersyarat akan berdampak terhadap penundaan investasi
Petani Tebu Merauke Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi dan 2 Menteri: Sudah Bantu Kehidupan Sehari-hari
BERITA TERKINI
berita POPULER
IHSG Berakhir Terkoreksi, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis
Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, CORE Ingatkan Hal Ini
B40 Mulai Diuji Coba di KA Bogowonto Relasi Lempuyangan - Pasar Senen
CORE Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5 Persen di 2024
Indonesia Posisi Ke-12 Negara dengan Investasi Manufaktur Paling Subur