androidvodic.com

Hadirnya Pompa Air di Desa Pana: Keran Air Bersih Terbuka, Ekonomi Warga Mengalir Lancar - News

News, TIMOR TENGAH SELATAN - Di Nusa Tenggara Timur, lebih tepatnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terdapat Desa Pana, satu dari beberapa desa di NTT yang mengalami krisis air bersih bersih sejak lama. Keadaan ini bahkan jadi lebih sulit saat musim kemarau tiba.

Namun kini, berkat pembangunan pompa air yang dilakukan Shopee bersama Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana. Pembangunan pompa air ini menggunakan dana yang terkumpul dari donasi masyarakat Indonesia melalui Kitabisa.com dan Shopee untuk Desa Pana, NTT.

“Tidak terpikirkan sebelumnya saya bisa menanam sayur di tanah yang dulunya sangat kering. Ini layaknya mimpi,” ucap Roni Y. Taopan, warga Desa Pana di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.

Berkat hal ini, Roni dan 1.726 warga di Desa Pana lain bisa menikmati air yang bersih sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian mereka.

“Sebelum ada pompa air untuk mengambil air bersih, setiap hari kami harus berjalan kaki melalui perbukitan yang curam dan terjal menuju ke sumber mata air. Itu hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Sedangkan untuk mengairi lahan pertanian kami hanya bisa tergantung pada musim penghujan,” kenang Roni menceritakan sulitnya mendapatkan air bersih.

Atasi krisis air bersih di NTT

Pembangunan pompa air ini bermula saat sejumlah wilayah di NTT mengalami kemarau panjang yang terjadi sejak Maret 2020.

Fakta tersebut membuat Pangdam IX/Udayana, Maruli Simanjuntak bersama Shopee berinisiasi membangun pompa air di desa terdampak, salah satunya Desa Pana.

Inisiatif pembangunan pompa air ini merupakan upaya dalam memberikan solusi serta mengambil peran dalam mengatasi krisis air bersih guna memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat setempat.
Tingkatkan geliat ekonomi Desa Pana

Berkat hadirnya pompa air ini, Roni mengungkapkan bahwa ia dan warga setempat kini bisa bercocok tanam tanpa bergantung pada musim penghujan.

“Dulu kami hanya menanam jagung dan bawang merah karena menyesuaikan musim. Kami juga pernah menanam sayuran namun hasilnya kurang baik sehingga hanya dikonsumsi sendiri. Sejak adanya pompa air yang menyalurkan air dari sumber air ke pemukiman warga dan lahan pertanian membuat kami bisa bercocok tanam secara berkelanjutan,” ujar Roni.

Panen sayur10
Hasil tanaman setelah adanya akses air bersih untuk irigasi di Desa Pana, NTT.

Warga desa kini tak hanya menanam jagung dan bawang merah. Mereka juga menanam sayur mayur seperti kacang panjang, buncis, kubis, terong dan sawi putih. Hasil tanaman yang diperoleh lebih baik dan bisa dijual untuk menambah pemasukan warga desa.

Baca juga: Kampanye 2.2 COD Sale, Shopee Hadirkan Berbagai Promo Menarik untuk Belanja Praktis!

“Ketika sudah ada pompa air, jadi bisa menanam lebih banyak. Hasilnya, panen sayur meningkat. Dulu kami hanya bercocok tanam untuk konsumsi sendiri. Tapi kini kami bisa menjualnya karena hasil sayurannya lebih segar setelah disiram dengan air bersih dari pompa air."

"Saya bisa memperoleh sekitar Rp800.000 sampai Rp1.000.000 untuk satu kali panen. Dulu hanya sekitar Rp200.000, jadi meningkat 400% persen pendapatan saya,” jelasnya.

Sirami tanaman_
Hasil tanaman setelah adanya akses air bersih untuk irigasi di Desa Pana, NTT - Istimewa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat