Lion Parcel Akui Sulitnya Mengirimkan Barang pada Awal Pandemi Covid-19 - News
Laporan Wartawan News, Hari Darmawan
News, JAKARTA - CEO Lion Parcel Farian Kirana mengakui adanya kendala pengiriman barang, pada awal pandemi Covid-19 di 2020.
Farian menyebutkan, pengiriman barang yang menggunakan armada pesawat mengalami masalah pengiriman karena penerbangan yang dibatasi.
“Saat itu kami memang mengandalkan armada udara untuk melakukan pengiriman, itu menjadi kendala untuk mengirimkan logistik,” ucap Farian, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Volume Pengiriman Logistik Lion Parcel Meningkat 30 Persen Selama Bulan Ramadan
Karena pembatasan jadwal penerbangan pada 2020-2021 lanjut Farian, membuat jumlah pengiriman barang yang masuk pun menjadi berkurang.
Farian juga menyebutkan, karena jalur pengiriman udara terlalu banyak masalah maka Lion Parcel menghadirkan pengiriman barang via darat.
“Kami menghadirkan armada darat untuk pengiriman itu awal di akhir 2020, untuk menghadapi permasalahan pengiriman melalui jalur udara,” kata Farian.
Baca juga: Harga BBM Naik, Lion Parcel Akan Sesuaikan Harga Pengiriman Mulai Juli 2022
Ia juga menjelaskan, saat ini Lion Parcel tidak hanya melakukan pengiriman melalui jalur udara tetapi juga menggunakan 3.000 armada angkutan dara.
“Kemudian di 2022 ini, pengiriman menjadi lebih lancar karena penerbangan sudah hidup dan juga armada darat kami hidup dan pengiriman pun menjadi lebih mudah,” ucap Farian.
Terkini Lainnya
Farian menyebutkan, pengiriman barang yang menggunakan armada pesawat mengalami masalah pengiriman karena penerbangan yang dibatasi.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA REKOMENDASI
Volume Kiriman Paket Lion Parcel Naik 20 Persen di Maret 2023
Lima Cara Mengirim Paket Besar ala Tokopedia, UMKM Wajib Catat!
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus