androidvodic.com

Analis: Sejumlah Keputusan Strategis Ini Bakal Datangkan Sentimen Positif ke Saham PGAS - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTA - Sejumlah langkah strategis yang diambil emiten energi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bisa memberikan sentimen positif bagi market seperti rencana pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) untuk perkeretaapian hingga perluasan pasar ekspor Liquefied Natural Gas (LNG) bekerja sama dengan perusahaan trading Singapura.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, berpendapat, dalam jangka pendek, pelaku pasar akan mencermati dinamika aksi korporasi PGAS.

Baca juga: Awal Juli 2022, IHSG Naik 0,9 Persen ke 6.917, PGAS Jadi Top Gainer

”Pemberitaan positif untuk memperkuat pangsa pasar PGAS, peningkatan topline (pendapatan) dan bottomline (laba bersih), ini bisa dimanfaatkan traders untuk melakukan aksi trading jangka pendek,” ungkapnya dalam keterangan pers tertulis, Selasa, 12 Juli 2022.

Mengutip data riset Mirae Asset Sekuritas, Nafan menilai, prospek topline dan bottomline masih dalam proyeksi mengalami tren kenaikan yang progresif. Hal ini dipengaruhi oleh sederet katalis positif dari adanya rencana bisnis yang dilakukan PGAS.

”Tentu saja bila proyek-proyek yang ada ini bisa bantu topline dan bottomline, maka kinerja PGAS bisa mengalami kenaikan secara progresif,” bebernya.

Salah satunya adalah rencana konversi BBM oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke BBG. Optimisme konversi ini meningkat setelah dilakukan uji coba menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada moda kereta api pembangkit milik KAI.

Berdasarkan hasil observasi, PT PGN LNG Indonesia yang merupakan anak usaha PGAS, telah mencatat uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa jurusan Jakarta – Surabaya yang menunjukkan adanya efisiensi dan nilai substitusi solar oleh gas/LNG sebesar 37 persen.

Penggunaan LNG oleh perkeretaapian dinilai sangat positif di tengah kenaikan harga BBM dunia sehingga selain menciptakan efisiensi, KAI juga menjadi lebih ramah lingkungan.

”Harga komoditas minyak memang kita akui sedang naik. Di saat harga minyak naik, maka bahan bakar LNG jadi alternatif dan bisa menjadi mitigasi risiko dari kenaikan harga minyak. Ini menguntungkan PGAS bila mereka bisa memanfaatkan pasar LNG,” ucap Nafan.

Baca juga: Punya Fundamental Kuat, Analis Sebut Saham PGAS Berpeluang Masuk Indeks MSCI

Katalis positif lainnya adalah pengembangan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGAS akan menyesuaikan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI).

Saat ini berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), terdapat 7 Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Baru yang menjadi potensi pengembangan jaringan gas bumi.

Inisiatif ini dilakukan dalam upaya mendorong pemerataan infrastruktur gas bumi di lokasi-lokasi potensial KI baru. ”Pasti ini dilakukan manajemen PGAS untuk memaksimalkan potensi kawasan industri yang ada,” imbuhnya.

Nafan mengatakan, perkembangan proyek hulu yang ada di Pertamina group juga akan membawa angin segar terhadap kinerja PGAS.

Baca juga: Tingkatkan Keahlian, PGAS Solution Gelar Pelatihan Penyambungan Pipa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat