androidvodic.com

Perang Rusia-Ukraina Ganggu Pasokan Gandum, Harga Mie Instan Bisa Naik, Ini Kata Direktur Indofood - News

Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina mengganggu pasokan gandum. Dua negara tersebut ditambah Belarusia merupakan negara penghasil gandum terbesar di dunia.

Negara-negara tersebut menahan stok gandum mereka untuk tidak dijual ke luar.

Ukraina menahan stok kurang lebih 77 juta ton gandum dan Rusia 130 juta ton.

Baca juga: Antisipasi Naiknya Harga Gandum, Badan Pangan Nasional Dorong Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan saat ini terjadi kenaikan harga pangan dunia, terutama komoditas gandum. Diketahui saat ini Indonesia kata Presiden mengimpor 11 juta ton gandum untuk kebutuhan dalam negeri.

"Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie (instan). bisa harganya naik," kata Jokowi dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional di Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022) silam.

Kata Pengusaha

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Franciscus (Franky) Welirang mengatakan, kenaikan harga komoditas gandum susah terjadi sejak 2021 hingga saat ini.

Tercatat, harga gandum dunia pada Juni 2022 berada di kisaran 459,59 dolar AS pernah ton, dan pada tahun lalu masih di posisi 231 dolar AS per ton.

Baca juga: Jokowi Sempat Tanyakan Stok Gandum ke Putin dan Zelenskyy

"Masing-masing usaha ada system costing yang mereka jaga dan semuanya tentu tahu tata cara menanganinya. Sampai saat ini semua berjalan lancar dan baik-baik saja," kata Franky saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).

Namun, Franky tidak menjabarkan langkah atau strategi pelaku usaha di tengah naiknya bahan baku, apakah menekan biaya produksi atau menaikkan harga jual ke konsumen.

"Semua naik, harga plastik naik, harga karton naik, harga minyak goreng naik, harga cabai dan bawang naik, itu semua berdampak," tutur Franky.

Bertemu Zelensky dan Putin, Jokowi Ingin Normalkan Pasokan Gandum

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan tentang terdampaknya pasokan pangan dari perang Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Pemerintah Lirik Sorgum, Sagu dan Moka untuk Gantikan Bahan Baku Gandum

Hal itu disampaikannya usai bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ukraina pada Rabu (29/6/2022).

Jokowi mengungkapkan, ada 22 juta ton gandum yang tidak bisa keluar dari Ukraina. Ditambah ada 55 juta hasil panen ke depan dari petani.

”Kalau ini enggak bisa keluar artinya yang bisa impor dari sini kan jadi pusing semuanya. Jumlah yang sangat gede sekali 77 juta ton. Bayangkan kalau tidak bisa keluar,” ucap presiden sebagaimana dilansir dari pemberitaan Kompas.id pada Kamis (30/6/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat