androidvodic.com

Uni Eropa Larang Ekspor Emas Rusia dan Bekukan Aset Sberbank - News

Laporan Wartawan News  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM,  BRUSSEL – Duta besar Uni Eropa mengumumkan paket sanksi baru yang akan dijatuhkan pada Moscow, berupa larangan impor emas dari Rusia.

Pemberian sanksi baru ini menambah daftar panjang blokade ekspor yang diberikan UE terhadap Rusia setelah sebelumnya Eropa memberlakukan embargo atau pembatasan ekspor pada minyak serta barang-barang mewah dari Rusia.

Dengan adanya sanksi baru tersebut nantinya negara – negara di UE dilarang untuk melakukan pembelian emas dari Rusia.

Dengan begitu, pendapatan Rusia dari  penjualan ekspor emas bisa menyusut, sehingga Moscow bisa menghentikan invasinya pada Kyiv.

Mengutip dari Al Jazeera, sanksi tersebut diberikan ke Rusia lantaran negara pimpinan Putin ini merupakan produser emas terbesar kedua di dunia setelah China.

Selain menjadi pendapatan Rusia, belakangan emas juga digunakan untuk alat transaksi dalam transaksi keuangan global.

Baca juga: Uni Eropa Tambahkan Sanksi untuk Rusia, Embargo Emas hingga Bekukan Aset Sberbank

Hal inilah yang membuat Rusia dapat menghindari sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan Barat dan Rusia mampu menghasilkan pemasukan sebesar 15,45 miliar dolar AS.

Sebagai informasi sanksi seperti ini sebelumnya juga telah diterapkan oleh para mitra G-7 tepatnya pada pekan lalu.

Baca juga: Rusia Ancam Hentikan Pengiriman Minyak jika Harga Dibatasi di Bawah Biaya Produksi  

“Tujuan utamanya adalah untuk menyelaraskan dengan mitra G7, memperkuat implementasi dan menutup celah Rusia jika perlu,” sebut Pemerintah Ceko yang memegang jabatan presiden UE, Rabu (20/7/2022).

Selain larangan ekspor emas, UE juga turut menambahkan sanksi lainnya seperti membekukan aset bank Rusia Sberbank serta memasukan  beberapa orang penting Rusia ke dalam daftar hitam UE.

Baca juga: Uni Eropa Berlomba Pangkas Gas Rusia di Tengah Berkurangnya Pasokan

Meski UE telah menambahkan dua sanksi baru pada Rusia, Presiden UE Ceko menyebut saat ini para perwakilan Uni Eropa akan mulai melonggarkan beberapa sanksi termasuk membuka akses bank-bank Moscow yang terkait dengan perdagangan makanan dan pupuk.

Cara ini diambil UE untuk menanggapi tuduhan Moskow  yang menyebut bahwa sanksi yang diberikan Uni Eropa menjadi pemicu utama terjadi krisis pangan global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat