Jerman Impor Minyak Mentah dari AS Sejak Rusia Batasi Ekspor Energinya - News
Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti
News, BERLIN – Jerman dikabarkan tengah beralih mengimpor kebutuhan minyaknya ke kilang energi AS, informasi ini diketahui setelah AS mengirimkan kapal tanker pengangkut minyak mentah ke Pelabuhan Rostock Jerman pada pekan lalu.
Pembatasan ekspor minyak mentah dan gas yang dilakukan perusahaan energi milik pemerintah Rusia Gazprom pada jalur pipa Nord Stream 1, telah membuat 27 tujuh negara di Eropa tak terkecuali Jerman mulai mengalami krisis energi.
Ketergantungan rumah tangga dan industri di Berlin pada produk energi Rusia membuat Jerman menjadi salah satu negara yang paling terdampak dari aksi pembatasan ekspor energi gas dan minyak oleh Rusia.
Khawatir situasi ini dapat memperparah kondisi perekonomian Jerman membuat pemerintah pusat terpaksa berpaling ke produk minyak buatan Amerika.
Menurut data pelacakan kapal Refinitiv yang dikutip dari Reuters, sejak 3 Agustus kemarin perusahaan energi asal Amerika Shell dilaporkan telah sukses mengirimkan 570.000 barel minyak mentah jenis Mars Sour ke Jerman menggunakan kapal tanker Capricorn Sun.
"Ini adalah pengiriman minyak mentah Mars pertama, yang dikirim ke Jerman," kata Jim Mitchell, kepala analis minyak Amerika di Refinitiv.
Baca juga: Gazprom Takkan Terima Turbin dari Siemens, Ancaman Krisis Gas di Jerman Kian Nyata
Mars Sour merupakan minyak mentah yang diproduksi dari kilang Louisiana Amerika Serikat, meski minyak jenis ini memiliki kandungan asam yang lebih berat daripada minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) maupun Brent.
Namun karena Jerman membutuhkan olahan minyak yang memiliki kandungan distilat yang lebih tinggi untuk memanaskan mesin–mesin diesel selama musim dingin mendatang.
Baca juga: Atasi Krisis Gas Jerman, Schroeder Sarankan Nord Stream 2, Olaf Scholz Langsung Menolak
Hal itu membuat Jerman memutuskan memacu impor Mars Sour dari AS selama beberapa bulan kedepan.
Pasokan minyak Mars Sour akan dikirimkan ke terminal minyak Rostock di Laut Baltik melalui dua pipa, yaitu kilang PCK Schwedt sebanyak 233.000 barel per hari dan kilang Leuna 240.000 barel per hari.
Dengan adanya impor ini nantinya jumlah ekspor AS pada Jerman akan meningkat drastis dari tahun sebelumnya, menurut Departemen Energi AS di tahun 2021 lalu Amerika hanya mengekspor 3 juta barel minyak per hari.
Tak hanya mengandalkan pasokan minyak dari AS, menteri ekonomi Jerman Robert Habeck menyebut bahwa negaranya juga akan mengganti minyak Rusia dengan minyak mentah kelas Norwegia, Arab Saudi, dan Inggris. Dengan cara ini Habeck yakin negaranya bisa lepas dari ketergantungan energi Rusia.
Terkini Lainnya
Krisis Energi
Jerman menjadi salah satu negara yang paling terdampak dari aksi pembatasan ekspor energi gas dan minyak oleh Rusia.
Di Hadapan DPR, Pertamina Minta Dukungan PMN untuk Pengembangan Jargas
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gantikan Elin Waty, Teck Seng Ho Ditunjuk Jadi Presiden Direktur Sun Life Indonesia
270 Saham Huni Zona Merah, IHSG Berakhir Turun ke Level 7.125
Bos BUMN Ini Heran Perusahaannya Kena Isu Pembubaran: Kami Belum Pernah Diajak Berbicara
Rencana Penerbitan Aturan Bea Masuk Anti Dumping dan BMTP Diharapkan Menyasar Industri Petrokimia
Kementerian ESDM Targetkan 15 Proyek CCS/CCUS Bakal Onstream pada 2030