androidvodic.com

Gazprom Takkan Terima Turbin dari Siemens, Ancaman Krisis Gas di Jerman Kian Nyata - News

News, MOSKOW – Raksasa migas Rusia, Gazprom, menyatakan mereka tidak mungkin menerima turbin pipa gas Nord Stream 1 Jerman ke Rusia.

Gazprom mengatakan, sanksi-sanksi Eropa dan AS membuat segalanya sulit dilakukan. Sementara pihak Siemens Jerman menyatakan siap mengirim turbin baru yang siap digunakan.  

CEO Siemens Energy Christian Bruch mengatakan perusahaan Jerman telah memenuhi semua persyaratan untuk mengirim kembali turbin yang telah diperbaiki di Kanada ke Rusia.

Baca juga: Bikin UE Tambah Menangis, Gazprom Rusia Resmi Pangkas 20 Persen Aliran Gas Eropa Via Nord Stream 1

Baca juga: Atasi Krisis Gas Jerman, Schroeder Sarankan Nord Stream 2, Olaf Scholz Langsung Menolak

Baca juga: Mantan Kanselir Gerhard Schroeder: Jerman Tidak Bisa Mengisolasi Rusia

Menurut Bruch, perusahaan sangat tertarik untuk mengajukan proses secepatnya guna mengatasi ancaman krisis energi ke Jerman.

Ia sebaliknya menyalahkan dokumen-dokumen yang hilang dari pihak Rusia atas keterlambatan pengiriman tersebut.

“Rezim sanksi Kanada, Uni Eropa, Inggris dan ketidakkonsistenan situasi saat ini dengan kewajiban kontrak saat ini dari pihak Siemens membuat pengiriman mesin 073 ke (stasiun kompresor) ​​Portovaya tidak mungkin,” kata Gazprom, Rabu (3/8/2022).

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengunjungi pabrik Siemens di Mülheim an der Ruhr pada Selasa dan memeriksa turbin Nord Stream yang terletak di sana.

Menurut Scholz, turbin siap dioperasikan dan bisa dikirim ke Rusia. Turbin itu diperbaiki di Kanada, dan Kanada mempersulit pengiriman sebelum dipaksa Berlin.

Pada pertengahan Juni, Gazprom mengurangi pasokan gas melalui Nord Stream 1 hingga 40 persen, karena Siemens belum mengembalikan turbin pengganti yang diperbaiki di Kanada.

Atas desakan Berlin, Kanada setuju mengirim peralatan ke Jerman, dan kemudian ke Rusia. Pada 25 Juli, Gazprom mengkonfirmasi mereka telah menerima dokumen untuk turbin dari Siemens.

Pada 27 Juli, pasokan gas Rusia ke Eropa melalui Nord Stream turun hingga 20 persen dari level maksimumnya, karena Gazprom menonaktifkan mesin turbin gas lain di stasiun kompresor Portovaya.

Vitaly Markelov, Wakil Kepala Gazprom, mengatakan Siemens tidak memenuhi kewajibannya untuk memperbaiki mesin yang rusak untuk Nord Stream.

Menurut Markelov, beberapa mesin di stasiun kompresor saat ini menganggur karena kegagalan darurat, karena Siemens belum memperbaikinya.

Pada 29 Juli, Markelov mengatakan pengiriman turbin dari Kanada ke Jerman, bukan Rusia, tidak sesuai kontrak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat