Anggota DPR Minta Kemenparekraf Bangun Narasi Jual Lokasi Wisata Indonesia - News
Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan
News, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI menyoroti narasi yang dibangun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) soal Taman Nasional Komodo hingga Candi Borobudur.
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengatakan, seharusnya Kemenparekraf giat membangun narasi agar para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata.
“Kemenparekraf seharusnya yang memimpin narasi nasional,” ujar Putra saat rapat kerja bersama jajaran Kemenparekraf di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Putra mengingatkan pentingnya membangun narasi untuk ‘menjual’ tempat wisata di daerah. Misal, narasi yang dibangun untuk Candi Borobudur dan TN Komodo dengan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian akan candi dan komodo.
Baca juga: Wisata Kesehatan Jadi Pilihan Utama Wisatawan
“Narasi ini yang hilang lalu kemudian digantikan angka-angka biaya paket Rp 15 juta, Rp 3,75 juta ini membuat jarak wisatawan dengan destinasi wisata,” tutur Putra.
Putra mengatakan membangun narasi merupakan tugas dari Kemenparekraf. Terutama agar wisatawan nusantara maupun mancanegara semakin antusias datang ke tempat wisata.
“Tapi narasi itu tidak pernah dibangun dengan melibatkan semua elemen masyarakat sama-sama membangun, kalau itu dibangun, berapapun harganya jadi itu barang,” ucap Putra.
Seharusnya, narasi yang dibangun di antaranya bagaimana masyarakat Indonesia maupun turis asing sama-sama saling menjaga kelestarian candi hingga menjaga agar komodo tidak punah.
“Bahwa yang kita jaga ini adalah sacred place, kita membutuhkan kamu dan bangun sama-sama. Itu domain Kemenparekraf,” ujar Putra.
Terkini Lainnya
Seharusnya, narasi yang dibangun di antaranya bagaimana masyarakat Indonesia maupun turis asing sama-sama saling menjaga kelestarian situs wisata
Garuda Indonesia Akan Pindahkan Sejumlah Rute ke Halim Perdanakusuma
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok