androidvodic.com

Ekonom: Jemput Bola Calon Investor Perlu Diimbangi Perbaikan Iklim Investasi - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menuturkan upaya promosi investasi sudah selayaknya dilakukan oleh pemerintah.

Menurutnya, upaya-upaya untuk menarik investasi memang perlu diupayakan demi pertumbuhan perekonomian. 

“Jadi yang dilakukan adalah upaya jemput bola untuk menarik investor tapi jangan sampai dilupakan bagaimana perbaikan iklim investasi di dalam negeri," kata Heri kepada wartawan, Senin (12/9/2022).

Heri mewanti-wanti agar menjaga investor yang masuk ke Indonesia mendapati iklim investasi yang bersahabat.

"Kalau mereka kita undang masuk Indonesia, tapi ternyata begitu calon investor melihat iklim investasi kurang bersahabat kan sayang. Nanti dia gak jadi. Disangkanya kita php (pemberi harapan palsu)," ujarnya.

Dia mengatakan, setiap calon investor akan melakukan kajian sebelum memutuskan berinvestasi. Mereka akan membandingkan antara negara satu dengan negara lain, lalu memilih negara yang lebih mendukung investasi mereka. 

Karena itu, iklim investasi harus dimitigasi dan diwaspadai oleh pemerintah, agar citra investasi Indonesia tidak jeblok di mata investor.

Baca juga: New York, Indonesia Invesment Forum Terus Berjuang Mempromosikan Indonesia Pada Investor Global

"Ada upaya untuk memperbaiki iklim secara menyeluruh di berbagai aspek, baik di sisi perizinan kemudian juga fasilitasi yang lain. Karena mereka, calon investor, membandingkan dengan negara lain. Jangan sampai ketika investor membandingkan, kita yang dapat jelek-jeleknya doang," tuturnya.

Heri menambahkan masuknya investasi juga akan membuat Indonesia mengalami surplus perdagangan. Hal itu dimungkinkan ketika investasi yang masuk bergerak di bidang industri hilir. 

Sehingga barang ekspor Indonesia tidak berupa barang mentah, tetapi barang jadi atau setengah jadi yang mempunyai nilai jual lebih tinggi.

Baca juga: Penguatan Investor Ritel Dinilai Bisa Jadi Kunci Penggerak Ekonomi RI

"Surplus perdagangan kita kan selama ini ditopang oleh komoditas. Nah, kalau misalnya ekspor kita ingin beralih ke barang-barang yang bernilai tambah tinggi, yang lebih hilir. Itu relevan dengan upaya mengundang investor," pungkasnya.Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pendekatan dengan India, Jepang, dan Selandia Baru, di sela rangkaian Pertemuan Menteri IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, AS. 

Pertemuan tersebut dilakukan terpisah dan membahas berbagai agenda, diantaranya untuk memacu kerja sama ekonomi kedua negara. 

Saat pertemuan, dia juga mempromosikan ekonomi Indonesia yang berpeluang tumbuh 4,5-5,3 persen tahun 2022 ini, tren kenaikan konsumsi, laju arus investasi yang terus naik masuk Indonesia hingga surplus neraca dagang yang masih berlanjut.
--

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat