Bank Indonesia: Rp150 Miliar Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Domestik dalam Sepekan - News
Laporan Wartawan News, Ismoyo
News, JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik senilai Rp150 miliar di pekan ketiga September 2022.
Angka tersebut diambil berdasarkan data transaksi Bank Indonesia periode 12-15 September 2022.
“Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,15 triliun terdiri dari beli neto Rp1,73 triliun di pasar SBN (surat berharga negara) dan jual neto Rp1,58 triliun di pasar saham,” jelas Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta (17/9/2022).
Baca juga: BI Catat Rp2,98 Triliun Modal Asing Minggat dari Pasar Keuangan Domestik Dalam Sepekan
Dirinya juga melanjutkan, untuk premi credit default swap (CDS) 5 tahun naik ke level 104,23 basis poin (bps) per 15 September 2022 dari 101,03 bps per 9 September 2022.
Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.
Yang bertujuan untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya tekanan eksternal.
Baca juga: BI Catat Rp5,28 Triliun Modal Asing Kabur dari Pasar Keuangan Domestik Dalam Sepekan
"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.
Siap Berkompetisi di Musda HIPMI Jaya, Ryan Haroen Bawa Harapan Pengusaha Muda
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ini Tindakan Satgas PASTI Terhadap Ahmad Rafif Raya yang Kelola Dana Rp 71 Miliar Tanpa Izin
KCIC Layani 2,6 Juta Penumpang Whoosh hingga Juni 2024
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah