Inflasi Tahunan September 2022 Sundul 5,95 Persen, Kenaikan Harga BBM Pemicu Utamanya - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi tahunan atau year on year (yoy) Indonesia pada September 2022 mencapai 5,95 persen sementara laju inflasi khusus di bulan September saja mencapai 1,17 persen, tertinggi sejak 2014.
"Tingkat inflasi tahun kalender itu menjadi 4,84 persen, dan inflasi tahun ke tahun menjadi 5,95 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Margo menjelaskan, tingginya laju inflasi tahunan di September 2022 dipicu oleh pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 3 September 2022 lalu, untuk BBM jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.
"Di mana (harga) Pertalite naik 30,72 persen. Kemudian, solar naik 32,04 persen, dan Pertamax yang non subsidi juga naik sebesar 16 persen," katanya.
Di sisi lain untuk meredam inflasi, pemerintah juga melakukan sejumlah kebijakan dengan harapan bisa mengendalikan harga-harga di seluruh Indonesia.
Kebijakan pertama, yakni adanya subsidi atas kenaikan tarif transportasi umum, subsidi biaya angkut transportasi untuk komoditas seperti telur, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya.
Baca juga: Inflasi September 2022 Tembus 1,17 Persen, Tertinggi Sejak 2014
Kemudian, bantuan langsung tunai BBM, bansos untuk masyarakat yang sangat membutuhkan, bantuan pembelian bahan baku untuk UMKM, dan terakhir adalah bantuan subsidi upah atau BSU.
Baca juga: Inflasi September 2022 Diprediksi Tembus 1,1 Persen, Bensin dan Tarif Angkutan jadi Penyebab Utama
"Kebijakan pemerintah ini dilakukan dalam upaya mengantisipasi kenaikan harga-harga sebagai akibat penyesuaian harga BBM," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Laju inflasi tahunan atau year on year (yoy) Indonesia pada September 2022 mencapai 5,95 persen.
Harga Motor Honda Matic Periode Juli 2024 Dijual Naik: Scoopy Sporty Melonjak Jadi Rp 22.525.000
BERITA REKOMENDASI
Ekonomi Indonesia Terjadi Deflasi 0,03 Persen Pada Mei 2024
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sampaikan Permintaan Maaf, Indo Premier Sekuritas Tindaklanjuti Kelemahan Reksa Dana Saham
Serikat Pekerja: Banyak Buruh Terjerat Pinjol karena Kecanduan Judi Online
IHSG Pagi Ini Menguat Tipis, Rupiah Melemah di Posisi Rp 16.304 Per Dolar AS
Harga Emas Antam Hari Ini, 9 Juli 2024: Turun Rp 7.000, per Gram Dibanderol Rp 1.389.000
Buruh Dukung Penerapan Antidumping, Tiru AS dan Jepang