androidvodic.com

Ekonomi Melambat, OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Permintaan Minyak Tahun 2022 dan 2023 - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, LONDON - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2022 dan 2023.

Pemangkasan tersebut dilakukan karena ketidakpastian ekonomi global, bangkitnya langkah-langkah pembatasan Covid-19 di China, dan inflasi yang tinggi.

Dikutip dari Reuters, OPEC memperkirakan permintaan minyak pada tahun 2022 naik 2,7 persen menjadi 2,64 juta barel per hari, turun 460.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.

Baca juga: Syarief Hasan: Perbaiki Tata Kelola APBN & Subsidi Solusi Menghadapi Gejolak Minyak Dunia

"Ekonomi dunia telah memasuki masa ketidakpastian yang meningkat dan tantangan yang meningkat, di tengah tingkat inflasi tinggi yang sedang berlangsung, pengetatan moneter oleh bank sentral utama, tingkat utang negara yang tinggi di banyak wilayah serta masalah pasokan yang sedang berlangsung," kata OPEC dalam laporannya.

Prospek permintaan yang lebih rendah datang setelah OPEC dan sekutunya, atau yang dikenal sebagai OPEC+ memangkas produksi minyak, yang menjadi pengurangan terbesar sejak 2020, guna mendukung pasar minyak global.

Amerika Serikat telah mengkritik keputusan tersebut. Namun pada Rabu kemarin, Departemen Energi AS juga menurunkan ekspektasi untuk output dan konsumsi minyak global di tahun 2023.

Tahun depan, OPEC melihat permintaan minyak naik 2,34 juta barel per hari, lebih rendah 360.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya, menjadi 102,02 juta barel per hari. OPEC masih memperkirakan permintaan minyak pada tahun depan akan melebihi tingkat pra-pandemi 2019.

Sebaliknya, Departemen Energi AS melihat permintaan tumbuh 1,5 persen di tahun depan, menjadi 101,03 juta barel per hari, turun dari perkiraan bulan lalu sebesar 101,50 juta barel per hari. Departemen itu juga memperkirakan peningkatan 0,8 persen dalam produksi minyak menjadi 100,73 juta barel per hari di tahun 2023.

Baca juga: Harga Minyak Turun Akibat Penguatan Dolar AS dan Suku Bunga The Fed, Jadi 92,45 Dolar AS per Barel

OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2022 menjadi 2,7 persen dari 3,1 persen, serta memangkas angka untuk tahun depan menjadi 2,5 persen, dan mengatakan ada potensi pelemahan lebih lanjut.

"Risiko penurunan utama masih ada," kata OPEC, menambahkan ada potensi kenaikan terbatas yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti langkah-langkah fiskal di Uni Eropa dan China, serta resolusi untuk perang Rusia-Ukraina.

Harga minyak, yang telah melemah karena meningkatnya kekhawatiran mengenai ekonomi global, diperdagangkan di bawah 93 dolar AS per barel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat