Bursa Efek Indonesia Bidik Rata-rata Nilai Transaksi Harian Rp 14,75 Triliun di 2023 - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2023, dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pengembangan yang akan dilakukan BEI serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2023 tentunya lebih optimis.
"Berdasarkan pertimbangan tersebut, BEI mengasumsikan bahwa Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2023 mencapai Rp 14,75 triliun," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers, Rabu (26/10/2022).
Adapun penyusunan RKAT 2023 tersebut seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung sepanjang tahun 2022 ini.
Baca juga: Tujuh Hari Perkasa IHSG Akhirnya Jatuh ke Zona Merah, Turun Tipis ke 7.048
"Namun, BEI akan tetap memperhatikan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia serta kondisi perekonomian global," kata Iman.
Selain itu, target pencatatan efek baru pada 2023 menjadi 70 efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA).
Baca juga: IHSG Senin Siang Melesat 0,85 Persen ke 7.077, Saham Medco Melambung 5,39 Persen
Iman menambahkan, target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat, yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop.
"Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor new economy, start-up, dan renewable energy," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Pengembangan yang akan dilakukan BEI serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2023 tentunya lebih optimis.
Ini Tindakan Satgas PASTI Terhadap Ahmad Rafif Raya yang Kelola Dana Rp 71 Miliar Tanpa Izin
BERITA REKOMENDASI
Bangkrut, Benarkah Sepatu Bata Merek Asli Indonesia? Ini Faktanya
Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Permintaan Turun Setiap Tahun
Saham Barito Renewables Bergerak Tak Wajar, Ini Penjelasan Manajemen
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus