androidvodic.com

Nyaris Tembus 10 Persen, Tanjung Selor Jadi Kota dengan Tingkat Inflasi Tertinggi, Ini Penyebabnya - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kota Tanjung Selor yang terletak di Kalimantan Utara, menjadi wilayah dengan inflasi tertinggi di Indonesia pada periode Oktober 2022, yakni sebesar 9,11 persen (year on year/yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengungkapkan, penyebab tingginya inflasi di wilayah tersebut berkontribusi dari tarif angkutan udara, bensin, hingga bahan bakar rumah tangga.

"Inflasi di Tanjung Selor tertinggi dibandingkan dengan 90 kota yang kita pantau di Oktober ini," ucap Setianto dalam konferensi pers BPS, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Inflasi Oktober 5,7 Persen, IHSG Langsung Terkoreksi 0,65 Persen

"Penyebabnya, angkutan udara dengan andil 2,08 persen, bensin sebesar 1,27 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,87 persen, dan cabai rawit andilnya 0,50 persen," sambungnya.

Sementara itu, kota yang mencatat inflasi terendah pada Oktober 2022 yakni Ternate di Maluku Utara.

Setiono juga mengungkapkan, pada periode Oktober 2022, tingkat inflasi secara nasional sebesar 5,71 persen (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 112,75.

Baca juga: Harga Bensin Penyumbang Terbesar Laju Inflasi Oktober 2022

Penyumbang utama inflasi Oktober 2022 berasal dari kenaikan harga bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, juga termasuk tarif angkutan antar kota, serta tarif kendaraan online.

Setianto mengungkapkan, data tersebut berdasarkan hasil pantauan di 90 kota.

"Pada Oktober 2022 terjadi inflasi 5,71 persen. Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu atau year on year ini terjadi kenaikkan IHK di 106,66 pada Oktober 2021 menjadi 112,75 pada Oktober 2022," jelas Setianto.

Realisasi inflasi Oktober 2022 tidak jauh berbeda dengan ramalan Bank Indonesia.

Bank Sentral memprediksi inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2022 berada di angka 5,8 persen secara tahun ke tahun (yoy).

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Bank Sentral di sepanjang bulan ini.

"Data inflasi kita pada bulan lalu mendekati 6 persen, yakni 5,9 persen. Survei kami yang terakhir menunjukkan bulan Oktober inflasi kita sedikit turun 5,8 persen," ucap Dody dalam acara GNPIP Sulawesi Tengah, dikutip Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Jelang Pengumuman Data Inflasi, Laju IHSG Bergerak di Zona Hijau pada Awal Perdagangan

Dirinya mengungkapkan, risiko inflasi tinggi tidak hanya mengancam Indonesia. Namun juga seluruh negara-negara di dunia.

Penyebab melonjaknya IHK yakni adanya gangguan rantai pasok global, baik itu sektor pangan maupun energi.

Dody memastikan, BI akan terus melakukan berbagai upaya bersama stakeholder terkait untuk menjinakkan inflasi tinggi di Tanah Air.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat