androidvodic.com

Dorong Penggunaan Transportasi Publik, Erick Thohir: KCI dan MRT Harus Jadi Satu Kesatuan - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan pihaknya berencana menyatukan Kereta Commuter Indonesia dan Mass Rapid Transit (MRT) untuk mendorong penggunaan kendaraan umum bagi masyarakat di Jakarta.

Pasalnya, rencana itu telah dia sepakati bersama PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

"Yang kita sepakati ada dua, aset transportasi. Kalau kita ingin mendorong kawasan Jakarta ini berkurang penggunaan kendaraan pribadinya, enggak boleh saling salah-salahan," kata Erick Thohir pada acara Pembukaan Sari Pacifik Jakarta Autograph Collection Hotels, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Erick Thohir Disambut dengan Palang Pintu saat Hadiri Pembukaan Sari Pacifik Jakarta

"Tapi apa yang di bangun, publik transportasi nya. Dibangun harus nyaman dan mudah," sambungnya.

Erick Thohir mengatakan pemerintah tengah berupaya menyatukan layanan transportasi yang tersedia di Jakarta agar terintegrasi secara maksimal.

"Sekarang kita coba konsolidasi, tidak mudah. Karena itu bagaimana kesepakatan bagaimana MRT, LRT, dan KRL semua menjadi satu kesatuan," ucapnya.

Disisi lain, Erick mengatakan, pemerintah juga menyepakati pembangunan City Center. Dia mencontohkan, fasilitas parkir di kawasan Tanah Abang yang akan dibuat untuk memaksimalkan pembangunan tersebut.

Kata dia, nantinya Monumen Nasional (Monas) turut menjadi satu kawasan khusus untuk pembangunan City Center. 

"Di Monas nanti kita ada parkir dan Monas kita hijaukan, dan ini jadi City Center terbaru juga. Kalo di Jakarta ada SCBD nanti ada Monas center, dimana seperti London park atau New York," tegasnya.

Erick menyampaikan pentingnya sinergi dari pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan city center.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 66 Bus Listrik Buatan Indonesia Dioperasikan pada Gelaran KTT G20

"Aset BUMN, kita akan satukan menjadi aset properti fund, itu kita sambungkan karena Indonesia perlu 10 kota baru. Kota yang tentu sudah ada di make up (dipercantik)," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat