androidvodic.com

Giliran Citigroup dan Barclays PHK Ratusan Karyawan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, WASHINGTON - Bank investasi global Citigroup dan Barclays memangkas tenaga kerjanya pekan ini karena Wall Street bergulat dengan penurunan tajam dalam pendapatan dan menghadapi prospek yang meredup tahun depan.

Citigroup yang berbasis di New York, Amerika Serikat, melepas sekitar 50 personel perdagangan minggu ini, menurut sumber yang mengetahui keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) itu.

Perusahaan ini juga memangkas lusinan peran perbankan di tengah aktivitas penerbitan ekuitas dan utang yang merosot, menurut laporan Bloomberg pada Selasa (9/11/2022).

Baca juga: Perusahaan Game Berbasis di Amerika Serikat Lakukan PHK: Kami Minta Maaf, Ini Keputusan Sulit

Barclays yang berbasis di London, Inggris, memangkas sekitar 200 pekerja di seluruh posisi perbankan dan perdagangan minggu ini, menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Langkah tersebut menunjukkan industri perbankan telah kembali ke ritual tahunan yang menjadi bagian dari apa yang telah mendefinisikan kehidupan di Wall Street, memotong pekerja yang dianggap berkinerja buruk.

Praktik tersebut, yang telah lama dihentikan selama beberapa tahun terakhir di tengah ledakan aktivitas transaksi, kembali dilakukan setelah Goldman Sachs memberhentikan ratusan karyawan pada September.

Meskipun pemangkasan pekerja ini tidak sebanyak dibandingkan perusahaan teknologi termasuk Meta dan Stripe, namun keputusan tersebut kemungkinan dapat menjadi tren jika pasar modal tetap sekarat.

Penerbitan ekuitas anjlok 78 persen tahun ini hingga Oktober, karena sebagian besar pasar penawaran umum perdana (IPO) tetap beku, menurut data dari Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan (SIFMA).

Baca juga: PHK 11 Ribu Karyawan Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Alasannya

Penerbitan utang juga turun karena Federal Reserve AS (The Fed) menaikkan suku bunga, merosot 30 persen hingga September.

Dalam beberapa pekan terakhir, para eksekutif menjadi pesimis, mengatakan kemungkinan pendapatan ekuitas akan terus menurun di tengah pasar saham yang lesu.

“Sebagian besar bank menganggarkan penurunan pendapatan tahun depan. Investor mengetahui arah umum pasar, setidaknya di paruh pertama, dan pemikirannya adalah bahwa permintaan klien untuk lindung nilai mungkin telah mencapai puncaknya,” menurut sumber yang terlibat dalam penyedia data dan analitik ke industri perbankan, yang dikutip dari CNBC.

Di antara pemain Wall Street, Credit Suisse sedang bersiap dengan pemangkasan pekerja, berkat tekanan untuk merombak bank investasi yang merugi.

Perusahaan ini mengatakan akan memangkas 2.700 karyawan pada kuartal keempat tahun ini dan bertujuan memangkas total 9.000 posisi pada 2025.

Performa buruk karyawan juga mungkin berisiko di JPMorgan Chase, yang akan menggunakan pemotongan selektif pada akhir tahun, pengurangan dan pemberian bonus yang lebih kecil untuk mengendalikan pengeluaran, menurut seseorang yang mengetahui rencana bank investasi itu.

Morgan Stanley juga dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), meskipun ruang lingkup potensi pengurangan pekerja belum diputuskan.

Baca juga: PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Ini Yang Dikatakan Pemerintah

Daftar pekerja yang akan diberhentikan telah disusun dalam operasi perbankan Asia, menurut laporan Reuters pekan lalu.

Yang pasti, manajer Barclays, JPMorgan dan di tempat lain mengatakan mereka masih merekrut untuk mengisi peran yang dibutuhkan dan mencari pekerja untuk meningkatkan posisi di tengah penghematan industri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat