androidvodic.com

Kemenperin Dalami PHK 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengirimkan tim untuk mendalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawan produsen ban di Cikarang, PT Hung-A Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Kris Sasono Ngudi Wibowo menerangkan, pihaknya tengah mendalami penyebab PHK terhadap 1.500 karyawan.

"Tim IFKT sedang mendalami," ujar Kris saat dihubungi Tribunnews, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Khawatir Terjadi Deindustrialisasi Hingga PHK, Anggota Komisi VI DPR Soroti Permendag 36/2023

Saat ditanya mengenai informasi bahwa PHK dilakukan lantaran pabrik ban tersebut bakal ditutup operasionalnya pada Februari 2024 mendatang, menurut Kris perlu ditelusuri lebih lanjut.

Termasuk ditengarai lantaran perusahaan lebih memilih ke Vietnam.

"Kami masih menunggu tim yang menangani," tambah Kris.

Sebelumnya, Ketua Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) Kabupaten/Kota Bekasi, Sarino merespon peristiwa viral video PHK oleh PT Hung-A Indonesia.

Berdasarkan informasi Sarino, penutupan akan dilakukan pada bulan depan.

"Iya, 1.500-an di PHK," ujar Sarino saat dihubungi Tribunnews, Rabu (17/1/2024).

Sarino menerangkan, karyawan sudah dirumahkan sejak kemarin, Selasa (16/1/2024). Sedangkan, saat ini proses negosiasi sedang dilakukan antara pekerja dan perusahaan.

Baca juga: Terdampak Kondisi Ekonomi Global, Startup Penyedia Jasa Pembayaran Flip PHK Karyawan

"Masih dalam proses perundingan," tutur Sarino.

Diketahui, kata Sarino, perusahaan bakal pindah ke Vietnam. Pihak perusahaan beralasan produk dari PT Hung-A dianggap kalah saing.

"Perusahaan tutup karena akan pindah ke Vietnam," tambahnya.

Berdasarkan video viral, yang didapat Tribunnews, pihak perusahaan mengumumkan kepada selurh karyawan di area pabrik PT Hung-A.

Terlihat seorang pria mengatakan, bahwa perusahaan akan ditutup pada 1 Februari 2024. Sehingga seluruh operasional perusahaan akan ditutup.

"Sesuai dengan surat keputusan direksi nanti yang akan ditempelkan," ucap pria dalam video, dikutip Rabu (17/1/2024).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat