androidvodic.com

Indonesia, Brasil, dan Kongo Bentuk Aliansi untuk Selamatkan Hutan - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
News, NUSA DUA - Tiga negara hutan hujan terbesar di dunia yaitu Brasil, Republik Demokratik Kongo dan Indonesia hari ini, Senin (14/11/2022), secara resmi meluncurkan kemitraan untuk bekerja sama dalam pelestarian hutan.

Kemitraan ini terbentuk setelah satu dekade melakukan pembicaraan untuk membentuk aliansi trilateral. Pada Agustus Luiz Inacio Lula da Silva, yang terpilih kembali sebagai Presiden Brasil pada akhir Oktober, berusaha mencari kemitraan dengan dua negara hutan hujan besar lainnya untuk menekan negara kaya agar membiayai konservasi hutan.

Kerusakan hutan hujan yang cepat, yang melalui vegetasinya yang lebat berfungsi sebagai penyerap karbon, melepaskan karbon dioksida yang menghangatkan Bumi, sehingga membahayakan target iklim global.

Baca juga: Informasi Ekologi Menyeluruh Dibutuhkan untuk Kembalikan Fungsi Hutan Gambut yang Terdegradasi

Menumbuhkan kembali hutan yang sebelumnya digunduli akan bermanfaat menghilangkan gas rumah kaca yang sudah ada di atmosfer.

Perwakilan ketiga negara yang mewakili 52 persen hutan hujan tropis dunia itu menandatangani pernyataan bersama pada pembicaraan di Indonesia menjelang pertemuan G20, atau Kelompok 20 negara industri, yang dimulai Selasa (15/11/2022).

"Kerja sama selatan-ke-selatan - Brasil, Indonesia, DRC - sangat wajar. Kita memiliki tantangan yang sama, kesempatan yang sama untuk menjadi solusi perubahan iklim," kata Menteri Lingkungan Hidup Republik Demokratik Kongo, Eve Bazaiba sebelum penandatanganan, yang dikutip dari Reuters.

Dalam perjanjian itu, aliansi tersebut mengatakan bahwa negara-negara harus dibayar untuk mengurangi deforestasi dan menjaga hutan sebagai penyerap karbon.

Negara-negara tersebut juga akan bekerja untuk merundingkan "mekanisme pendanaan baru yang berkelanjutan" untuk membantu negara-negara berkembang melestarikan keanekaragaman hayati mereka, serta meningkatkan pendanaan melalui program REDD+ PBB untuk mengurangi deforestasi.

Pembicaraan G20 bertepatan dengan minggu terakhir dari KTT iklim PBB COP27 di Mesir, di mana penasihat lingkungan Brasil Izabella Teixeira mengatakan negaranya akan berusaha mendapatkan keterlibatan negara lain di lembah Amazon, yang mencakup sembilan negara.

Baca juga: Karantina Pertanian Tarakan & BKSDA Lepasliarkan Burung Cucak Hijau ke Hutan Juwata Krikil

"Hutan penting, alam penting. Dan saya percaya bahwa tanpa perlindungan Amazon, kita tidak dapat memiliki keamanan iklim. Saya percaya bahwa Brasil harus mempromosikan bahwa negara lain harus bersatu," kata Teixeira.

Pembicaraan mengenai aliansi untuk melindungi hutan hujan sampai sekarang telah kandas karena "kesulitan kelembagaan", tambah Teixeira.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat