androidvodic.com

Terdampak Inflasi, PepsiCo akan PHK Ratusan Karyawannya di Amerika Utara - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, NEW YORK – Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (5/12/2022) melaporkan bahwa PepsiCo berencana memangkas ratusan karyawannya di Amerika Utara.

“PHK akan memengaruhi karyawan bisnis makanan dan minumannya di Chicago, Plano, Texas dan Purchase, New York,” kata WSJ, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dan memo perusahaan.

Dalam portofolionya, PepsiCo telah memasarkan beberapa produknya seperti minuman Gatorade, makanan ringan Frito-Lay, dan makanan Quaker Oats.

Baca juga: Susul Delapan Bursa Kripto dan NFT Lain, Bybit PHK 30 Persen Karyawan, Ini Rinciannya

Menurut WSJ, unit minuman perusahaan diperkirakan akan lebih terpukul oleh PHK tersebut setelah unit makanan ringan mereka telah memangkas tenaga kerjanya melalui program pensiun sukarela.

Dilansir dari CNBC, perusahaan yang berbasis di New York, AS itu hingga saat ini telah mempekerjakan 309.000 orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 40 persen dari tenaga kerjanya berada di AS.

PepsiCo pada Oktober lalu telah menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh setelah inflasi mendorong penjualannya.

Namun, beberapa unit bisnisnya, termasuk Frito-Lay North America, melaporkan volume yang menyusut, sebuah tanda bahwa konsumen mengurangi pengeluaran untuk mengatur anggaran mereka dengan lebih baik.

Baca juga: Di Tengah Badai PHK Terjadi Pergeseran Pola Kerja, Milenial Inginkan Fleksibilitas Dalam Bekerja

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan di sektor teknologi dan media telah memberhentikan pekerjanya untuk memangkas biaya karena ketidakpastian ekonomi yang menekan bisnis mereka.

Beberapa perusahaan makanan dan minuman pun juga telah memangkas karyawannya, termasuk Beyond Meat, Impossible Foods, dan pesaing utama PepsiCo, Coca-Cola.

Amazon PHK Karyawan

Amazon menjadi perusahaan teknologi setelah Meta dan Twitter, yang memberhentikan karyawannya di unit yang gagal menghasilkan keuntungan tahun ini.

Menurut laporan WSJ pada Kamis (10/11/2022), perusahaan itu sedang melakukan peninjauan terhadap bisnisnya yang tidak menguntungkan, termasuk unit perangkat lunak yang menaungi asisten suara virtual Alexa.

Baca juga: Industri Media Diterpa Badai PHK, CNN Pangkas Ratusan Pekerja dan Ini Isi Memo ke Karyawan

Setelah peninjauan selama berbulan-bulan, Amazon memberi tahu karyawan di beberapa unit yang tidak menguntungkan untuk mencari pekerjaan di tempat lain karena proyek mereka mungkin akan segera ditutup atau ditangguhkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat