Tingkatkan Akurasi Data dan Iuran Nasabah, Asabri Kerja Sama dengan Kementerian Keuangan - News
Laporan Wartawan News, Willy Widianto
News, JAKARTA - Guna meningkatkan akurasi data peserta serta tata kelola iuran yang valid dan akurat PT ASABRI (Persero) melakukan kerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Direktur Utama ASABRI Wahyu Suparyono mengatakan bahwa proses bisnis yang dilakukan ASABRI khususnya untuk Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM), tidak terlepas dari peranan seluruh stakeholder yang salah satunya adalah Kementerian Keuangan, sehingga kerja sama tersebut dinilai sangat penting.
“Akurasi database tentunya menjadi fundamental dengan inovasi layanan berbasis digital yang sedang dilaksanakan oleh ASABRI. Hal ini bertujuan untuk menghitung cadangan premi dalam rangka menjaga likuiditas perusahaan yang akurat,” ujar Wahyu Suparyono dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(15/12/2022).
Baca juga: Pemutakhiran Data Peserta ASN Asabri Gandeng Kemhan
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bahwa meminta ASABRI agar selalu konsisten menjaga kepercayaan peserta ASABRI dengan menerapkan core value AKHLAK.
Didukung dengan perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, serta kontrol yang kuat yang dilakukan secara profesional dan berkelanjutan.
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT ASABRI (Persero) Wahyu Suparyono dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti.
Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, yang juga melakukan penandatanganan PKS dengan Kementerian Keuangan.
Terkini Lainnya
Akurasi database tentunya menjadi fundamental dengan inovasi layanan berbasis digital yang sedang dilaksanakan oleh Asabri.
Akselerasi Ekosistem Ekonomi Sirkular, Bappenas Gelar Green Economy Expo
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pasca-Merger, Pelindo Masih Menanggung Utang Rp 49,87 Triliun
Bappenas: Kerugian Akibat Food Loose dan Food Waste Rp 551 Triliun Per Tahun
Produk China Masuk Indonesia Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Sikap Pengusaha
Jeda Siang, IHSG Menguat ke Posisi 7.144 Dikerek Sektor Saham Industri dan Transportasi
Pendapat Apindo Tentang Rasionalisasi Karyawan Pasca Merger Tokopedia-Tiktok