androidvodic.com

Gelar Rakernas, Ini Catatan Aspebindo untuk Sektor Energi di Indonesia - News

News, JAKARTA - Rapat kerja nasional (Rakernas) Aspebindo atau Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia telah digelar di Jakarta, 19 Desember lalu.

Dalam Rakernas kemarin, berhasil mengkonsolidasikan lebih dari 50 pengusaha di bidang energi, mineral, dan batubara yang tersebar di Indonesia. 

“Telah berkumpul puluhan pengusaha yang bergerak di bidang energi, mineral dan batubara untuk berdiskusi mengenai usaha kita di tahun 2023, kita harus bisa menjaga momentum usaha yang sangat baik di tahun 2022, ” terang Fathul Nugroho, Ketua Pelaksana Rapat Kerja Nasional Aspebindo ke-II dalam keterangan yang diterima, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Pertamina Siaga Jamin Kelancaran Distribusi Energi Selama Natal dan Tahun Baru 

Fathul menerangkan ada beberapa isu yang akan didiskusikan pada hari ini diantaranya strategi bisnis pemain energi fosil untuk dapat berpartisipasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan, serta mendorong skema-skema kebijakan pemerintah yang perlu di dorong asosiasi seperti kehadiran BLU Batubara. 

“Rakernas ini akan jadi momentum memberikan ide dan gagasan dari pelaku usaha untuk pemerintah, di tahun 2022 kita mendapatkan momentum yang sangat baik dengan harga komoditas yang naik, namun ada juga masalah yang perlu disikapi seperti pelarangan ekspor dan BLU batubara yang tak kunjung hadir,” tegas Fathul.

Sebagai informasi, Rakernas ke II Aspebindo diawali dengan Indonesia Mineral and Energy Conference yang dihadiri sejumlah pemaku kepentingan di bidang energi seperti, Gigih Udi Atmo (Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM), Shinta Damayanti (Sekretaris SKK Migas), Edy Junaedi (Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Kementerian Investasi/BKPM), Tubagus Nugraha (Asdep Pertambangan Kemenkomarves), hingga Kurnia Chairi (Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas).

Dalam sambutannya Ketua Umum Aspebindo Anggawira menyebutkan beberapa program pemerintah di sektor mineral dan batubara dan hilirisasi sudah on the track, namun memang masih banyak harapan-harapan pengusaha yang masih perlu mendapatkan pengawalan.

“Kita mengapresiasi pemerintah khususnya di bidang minerba dan hilirisasi yang sudah on the track namun masih ada juga yang bikin kita galau seperti realisasi BLU batubara, dan juga pencabutan IUP yang dilakukan Kementerian Investasi/BKPM,” ucap Anggawira.

Anggawira melanjutkan, pihaknya meminta pemerintah, khususnya Kementerian Investasi/BKPM untuk memberikan kejelasan mengenai pencabutan IUP para pengusaha mineral dan batu bara di penghujung tahun 2022 ini.

Baca juga: Hadapi Potensi Resesi di 2023, Ganjar Pranowo Sebut Transisi Energi Nikel Buat RI Punya Posisi Tawar

"Di tengah harga komoditas yang naik kita galau juga karena adanya pencabutan IUP, apakah ada langkah-langkah yang bisa kita ambil, Semoga hari ini ada hal-hal komprehensif bisa disampaikan ke teman-teman karena kita juga ingin apa yang telah kita investasikan bisa terus berjalan," tegas Anggawira.

Selain pencabutan IUP, Anggawira juga memberi catatan pada beberapa kebijakan seperti BLU batubara dan juga transisi energi yang tengah di dorong pemerintah.

Anggawira menyebut Aspebindo berkomitmen memperjuangan kepentingan pengusaha mineral, batubara, dan energi untuk ketahanan energi nasional dengan berbasis sumberdaya di daerah.

“Mudah-mudahan hal ini menjadi langkah positif bagi semua anggota Aspebindo, termasuk teman-teman  di daerah. Saya melihat pertumbuhan pembangunan tidak hanya berpusat di Jawa, sekarang sudah beralih ke luar Jawa. Sekitar 55 persen penyebaran investasi diarahkan di luar Pulau Jawa. Mudah-mudahan ini bisa kita optimalkan,” paparnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat