androidvodic.com

Perguruan Tinggi Bantu Pemulihan Sektor Pertanian di Cianjur Pasca Gempa - News

Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Sektor pertanian di Ciherang, Kecamatan Pacet, Kota Cianjur, Jawa Barat, terdampak oleh gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada November 2022.

Selain menyebabkan kerusakan bangunan yang menelan korban jiwa, gempa juga merusak lahan dan peralatan pertanian.

Sivitas akademika Universitas Tarumanagara (Untar) dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Cianjur yang terdampak gempa.

“Walaupun kontribusi yang kami berikan tidak besar, namun kami tergerak untuk membantu meringankan beban para korban yang terdampak," ujar Rektor Untar Agustinus Purna Irawan, melalui keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Gunadarma Luncurkan Inovasi Teknologi Pemulihan Pasca Bencana Cianjur

Peralatan pertanian serta bibit tanaman pangan, menurut Agustinus, sangat dibutuhkan untuk mendukung pengolahan lahan pertanian pasca bencana.

Dengan terjun langsung ke Kampung Baros, tim dosen dan mahasiswa Untar yang tergabung dalam Program Kemandirian Masyarakat.

Mereka melaksanakan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Indikator Kinerja Utama bagi Perguruan Tinggi Swasta tahun 2022 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek di desa Ciherang.

Kontribusi Untar kepada warga desa Ciherang secara khusus terkait dengan cara pemakaian dan perawatan peralatan dalam mendukung hasil pertanian yang berkualitas dengan bibit yang unggul.

Lalu pemberian pupuk dengan jumlah yang tepat, serta penggunaan peralatan yang mendukung mekanisasi pertanian untuk penyehatan lahan.

Dalam pembekalannya, Agustinus menyampaikan bahwa tanah pertanian yang telah rusak karena hilangnya nutrisi bagi tanaman, dapat kembali diolah dengan bantuan alat-alat pertanian melalui mekanisasi pertanian.

Pengolahan lahan pertanian dapat dipercepat dengan mekanisasi pertanian, salah satunya menggunakan traktor tangan sehingga mempermudah proses pengolahan tanah pertanian.

Dirinya menekankan perlunya sinergi antara kelompok petani, sehingga peralatan yang ada dapat dimanfaatkan secara bergiliran dan dirawat dengan baik.

"Kami berharap para warga dapat merasakan manfaat untuk menjalani kehidupan selanjutnya," tutur Agustinus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat