androidvodic.com

Sektor UMKM Diharapkan Jadi Amunisi Pemulihan Ekonomi di Tahun 2023 - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Joko Budi Santoso mengatakan UMKM Indonesia memiliki peran strategis dalam membentuk fondasi kokoh perekonomian Indonesia.

Menurutnya, sektor UMKM telah terbukti tahan badai dan guncangan ekonomi. 

Dengan jumlah UMKM yang mencapai 65 juta unit atau sekitar 99 persen dari jumlah usaha yang ada di Indonesia, UMKM mampu berkontribusi pada PDB sekitar 60 persen, dan menyerap 96 persen angkatan kerja

“Fakta ini menjadikan UMKM sebagai amunisi yang kuat untuk mempercepat pemulihan ekonomi tahun 2023,” ucap Joko dikutip Sabtu (31/12/2022).

Dia mengatakan, dengan kebijakan yang tepat, UMKM bisa menjadi senjata ampuh untuk memperluas kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan. 

Karena itu, kebijakan tepat yang terus dilakukan oleh pemerintah dan harus dilakukan secara berkelanjutan adalah dengan penguatan permodalan melalui KUR agar UMKM dapat terus berproduksi. 

Penguatan modal ini juga dapat mengkolaborasikan pembiayaan madani sepeerti bank wakaf, baznas, dan Lembaga pembiayaan lainnya. 

Baca juga: UMKM Keluhkan Tarif Layanan di Marketplace, Menteri Teten: Pemerintah Tak Bisa Ikut Campur

“Kolaborasi-kolaborasi tersebut dapat diperluas dengan penguatan kolaborasi Bersama Lembaga penejmaninan kredit di tingkat nasional maupun daerah,” ucapnya.

insentif fiskal seperti Pajak Penghasilan Final (PPh) UMKM Ditanggung Pemerintah, Penempatan Dana/Penempatan Uang Negara, dan Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB KUMKM perlu terus dijaga keberlanjutannya.

Tugas selanjutnya adalah bagaiamana pemerintah pusat dan daerah bahu membahu didalam mendorong perluasan pasar dan UMKM terstandarisasi. 

Baca juga: Realisasi KUR Bagi UMKM Sudah 90 Persen Lebih: Mencapai Rp 344,55 Triliun

Penguatan Kolaborasi dengan market place, fasilitasi sertifikasi halal maupun perizinan usaha mutlak terus dilakukan secara berkelanjutan.

Pengembangan UMKM model kluster juga harus diperkuat, karena akan memudahkan dan meningkatkan daya tawar dalam memperolah bahan baku dan pemasaran, serta pengawasan dan pembinaan. 

Joko menambahkan, pemerintah daerah perlu memperkuat linkage antara sektor pertanian dengan UMKM karena sebagaian besar UMKM bergerak di F&B sehingga pasokan bahan baku dari sektor pertanian menjadi sangat sentral.

“Melalui berbagai kolaborasi strategi tersebut diharapakan UMKM akan terus bergeliat, tahan guncangan ekonomi dan resesi yang mengancam di 2023,” punkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat