androidvodic.com

Data BPS 2022, Nilai Ekspor Tumbuh 26,07 Persen - News

Laporan Wartawan News, Nitis Hawaroh

News, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, Margo Yuwono mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia secara komulatif tahun 2022, mengalami peningkatan sebesar 26,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Saya bandingkan Januari-Desember 2022 terhadap Januari-Desember tahun 2021. Total ekspor pada Desember 2022 itu mencapai 291,908 miliar dolar AS, atau meningkat sebesar 26,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Margo di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Margo memaparkan, pada Januari hingga Desember 2022 nilai ekspor tertinggi, terjadi pada sektor industri pengolahan yaitu sebesar 206,35 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca juga: Protes Impor Beras Jelang Panen Raya, Petani Cilacap Mengadu ke Ketua KPK

"Share terbesar pada ekspor non migas yaitu pada sektor industri dengan sharenya 70,67 persen," tegasnya.

Margo berujar, kenaikan ekspor tertinggi selama tahun 2022 berasal dari sektor pertambangan yang tumbuh sebesar 71,22 persen.

"Sedangkan kalau dilihat dari kenaikan itu kenaikan tertinggi pada sektor pertambangan dan lainnya yaitu tumbuh 71,22 persen," lanjut Margo.

Selain itu, ekspor nonmigas menyumbang 94,51 persen dari total ekspor Indonesia. Hal itu berasal dari dua komoditas penyumbang terbesar yakni bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan.

Kata dia, nilai ekspor bahan bakar mineral mencapai 54,98 miliar dolar Amerika Serikat dan menyumbang terhadap total ekspor sebesar 19,92 persen.

Baca juga: Impor Ikan dari Indonesia Berkurang karena Pelemahan Nilai Mata Uang Yen Jepang

"Terbesar kedua adalah berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati dengan dengan nilai ekspornya sepanjang Tahun 2022 itu mencapai 35,2 miliar dolar AS dengan share-nya sebesar 12,76 persen terhadap total ekspor nonmigas," ucap dia.

Terakhir, Margo menyampaikan terdapat lima negara besar tujuan ekspor nonmigas, meliputi Tiongkok 12,46 mikiar dolar AS, India 10,186 miliar dolar AS, Jepang 6,300 miliar dolar AS, Filipina 4,296 miliar dolae AS dan Malaysia 2,929 miliar dolar AS.

"Lima negara tujuan ekspor terbesarnya yang pertama adalah Tiongkok, kemudian india, Jepang, Filipina dan Malaysia. Sedangkan yang terbesar penggunaannya itu ekspor ke Ukraina, kemudian Mesir, Myanmar, Georgia dan Rusia," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat