androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda 

News, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama 2022 mencapai 5,47 juta kunjungan, naik 251,28 persen dibanding pada 2021. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 75,8 persen atau 4,15 juta kunjungan datang ke Indonesia melalui pintu masuk utama. 

"Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama terdiri atas wisman dengan moda angkutan udara sebanyak 3,30 juta kunjungan, moda angkutan laut sebanyak 802,50 ribu kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 48,48 ribu kunjungan," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

Sementara, untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Desember 2022 mencapai 895,12 ribu kunjungan, naik 447,08 persen dibanding pada Desember 2021. 

"Kemudian, jika dibandingkan dengan bulan November 2022, jumlah kunjungan pada Desember 2022 mengalami kenaikan sebesar 36,19 persen," kata Margo. 

Untuk jumlah kunjungan wisman pada Desember 2022 terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama sebanyak 767,17 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 127,95 ribu kunjungan. 

Jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan udara pada Desember 2022 tercatat 551,93 ribu kunjungan, naik 3.003,15 persen dibanding Desember 2021. 

Baca juga: Ancol Mulai Sediakan Motor Listrik Oyika untuk Mobilitas Wisatawan

Jumlah kunjungan di Bandara Sultan Iskandar Muda-Aceh melonjak tajam sebesar 58.750 persen atau dari 2 menjadi 1.177 kunjungan. 

Diikuti oleh Bandara Soekarno Hatta-Banten sebesar 645,54 persen dan Bandara Sam Ratulangi-Sulawesi Utara sebesar 10,34 persen. 

Baca juga: Pemerintah Akan Genjot Arus Wisatawan Tiongkok Lewat Penambahan Direct Flight

Margo menambahkan, dibanding bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman dengan moda angkutan udara pada Desember 2022 naik 28,36 persen. 

"Tiga bandara yang mengalami kenaikan terbesar adalah Bandara Minangkabau-Sumatera Barat (331,88 persen), Bandara Sultan Hasanuddin-Sulawesi Selatan (190,87 persen), dan Bandara Internasional Yogyakarta-DI Yogyakarta (165,49 persen)" pungkasnya.