androidvodic.com

Ketidakpastian Pasar Keuangan Masih Tinggi, Apa Pilihan Tepat untuk Investasi? - News

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda

News, JAKARTA -- Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, segala kemungkinan ekonomi masih belum pasti.

Lantas bagaimana kalau kita akan berinvestasi?

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk menggunakan strategi alokasi aset dalam menghadapi masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik nasabah retail maupun korporasi.

Baca juga: Korban Investasi Bodong Terus Berjatuhan, Praktisi: Karena Banyak Orang Ingin Kaya Mendadak!

Tujuan menggunakan strategi alokasi aset, di antaranya adalah membagi investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda, sehingga mendapatkan manfaat diversifikasi risiko lebih baik.

"Satu di antara instrumen yang lebih stabil ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter adalah reksa dana pasar uang," ujar Head of Wealth Management Mirae Asset M Arief Maulana dalam "Media Day: February 2023 - The Right Instrument and Sectors to Invest in Uncertain Economy" di Mirae Asset Sekuritas Investment House, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Arief mengatakan, keunggulan reksa dana pasar uang dibanding instrumen pasar uang lain adalah adanya insentif pajak, tidak ada fee beli jual, portofolio terdiversifikasi, likuid karena penarikan dana bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi rendah.

"Di dalam reksa dana pasar uang, ada instrumen tabungan, deposito, dan efek utang bertenor kurang dari 1 tahun," katanya.

Sementara, untuk nasabah korporasi dan institusi, Mirae Asset memiliki NAVI Corporate sebagai solusi manajemen keuangan dengan beberapa fitur.

Fitur tersebut, yaitu pembukaan akun online, pembelian online, layanan micro webinar, market update rutin dari tim riset, dan pendampingan oleh relationship manager yang didukung mutual fund counsellor.

Baca juga: HPN 2023: Investasi Di Kendal Menembus USD 2,55 Miliar Dan Menyerap 25.000 Tenaga Kerja

“Saat ini kami sangat sarankan investor korporasi dan institusi agar melakukan alokasi aset sebagian besar portofolionya ke dalam reksa dana pasar uang," pungkas Arief.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat