androidvodic.com

Tumbuh 28 Persen, BTN Bukukan Laba Rp 3,04 Triliun di 2022 - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatatkan perolehan laba bersih Rp 3,04 triliun di sepanjang buku tahun 2022.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut naik 28,15 persen. Pada 2021 BTN membukukan laba senilai Rp 2,37 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan.

Baca juga: Mudahkan Karyawan Miliki Rumah Melalui Skema KPR, BTN Kerja Sama dengan Gramedia

Capaian tersebut, lanjut Haru, juga tidak terlepas dari racikan strategi manajemen Bank BTN untuk berlayar di tengah kondisi pandemi.

Selain itu, perseroan berinovasi meluncurkan produk inovatif untuk menjawab kebutuhan pasar seperti KPR BTN Rent to Own dan KPR BTN Gaess.

Kemudian, Bank BTN juga memaksimalkan lini ekosistem perumahan digital dengan berbagai aplikasi yang mudah digunakan.

“Kami terus berupaya untuk terus memberikan hasil terbaik di tengah situasi ekonomi yang kondusif ini," ucap Haru dalam paparan kinerja tahunan BTN di Kantor Pusat BTN Jakarta, Kamis (16/2/2023).

"Tujuannya, agar kami dapat terus mendukung Pemerintah dalam memberikan akses pembiayaan yang terjangkau dan layak huni bagi masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Haru melanjutkan, kredit dan pembiayaan BTN tumbuh sebesar 8,53 persen secara year on year (yoy) dari Rp274,83 triliun pada 2021 menjadi Rp298,28 triliun per 31 Desember 2022.

Baca juga: Kejar Target Zero Backlog Perumahan, BTN Usulkan Enam Langkah Ini

Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis BTN.

Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23 persen (yoy) menjadi Rp233,68 triliun per 31 Desember 2022.

Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen (yoy) menjadi Rp145,86 triliun pada akhir 2022.

Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen.

Di samping akselerasi pada kredit, Bank BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77 persen (yoy) dari Rp295,97 triliun menjadi Rp321,93 triliun per 31 Desember 2022.

Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah (current account savings account/CASA) perseroan sebesar 19,13 persen (yoy) menjadi Rp156,2 triliun pada akhir Desember 2022.

Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus pada pembiayaan rumah rakyat ini juga naik 8,14 persen (yoy) dari Rp371,86 triliun menjadi Rp402,14 triliun per 31 Desember 2022.

Kemudian, perbaikan proses bisnis turut menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank BTN sebesar 32 bps menjadi 3,38 persen.

“Pertumbuhan bisnis tersebut juga diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas serta peningkatan pencadangan, sehingga bisnis Bank BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan,” pungkas Haru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat