androidvodic.com

Produsen Rokok Philip Morris Investasi 10,5 Miliar Dolar AS untuk Penelitian Sains dan Teknologi - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), Philip Morris International (PMI) mengembangkan portofolio produk tembakau inovatif bebas asap.

PMI menanamkan investasi senilai lebih dari 10,5 miliar dolar AS untuk hanya untum mengembangkan dan melakukan penelitian (R&D).

Chief Sciences Officer Smoke-Free Products, Philip Morris International dr. Badrul Chowdhury mengatakan bahwa sejak 2008, PMI telah mendedikasikan 99 persen dari keseluruhan upaya riset untuk mengembangkan portofolio produk tembakau bebas asap.

Baca juga: Teknologi IQOS Bikin Potensi Bahaya Produk Tembakau Alternatif 95 Persen Lebih Rendah dari Rokok

Seperti yang sekarang dikembangkan yaitu produk tembakau dipanaskan.

Menurut Chowdhury, inovasi perusahaan juga didukung oleh 980 posisi R&D ilmuwan, insinyur dan teknisi, termasuk dari Indonesia.

“Langkah-langkah dan standar yang PMI terapkan untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa terinspirasi oleh proses riset dan pengembangan industri lain seperti farmasi, yang mengedepankan inovasi untuk menyajikan pilihan terbaik bagi konsumen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Hal ini kemudian dilanjutkan dengan studi klinis, penelitian persepsi dan sikap konsumen, dan diakhiri dengan studi dan pengawasan paska penjualan

Sebagai bagian dari inovasi berkelanjutan, baru-baru ini PMI dan Sampoerna juga memperkenalkan IQOS ILUMA menggunakan terobosan teknologi Smartcore Induction System yang memanaskan tembakau secara induksi tanpa bilah (blade) pemanas.

Oleh karena itu, produk ini tidak menghasilkan residu tembakau sehingga tidak perlu dibersihkan.

“Keseluruhan bukti, yang terdiri dari data klinis PMI, bahan kimia aerosol, dan data nonklinis, menunjukkan bahwa beralih sepenuhnya ke IQOS adalah pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya,” jelas dr. Badrul.

Melalui risetnya, batang tembakau tetap menggunakan daun tembakau asli pada temperatur yang terkontrol tetapi tanpa melalui proses pembakaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat