Ada Restrukturisasi, McDonald’s akan Pangkas Gaji Karyawan - News
Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, NEW YORK – Restoran cepat saji McDonald’s akan memangkas gaji untuk beberapa karyawannya di Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari restrukturisasi.
Awal pekan ini, Wall Street Journal (WSJ) mengatakan Mcdonald’s akan menutup kantornya yang berada di AS dan akan memangkas sejumlah karyawannya.
“Rantai makanan cepat saji telah menawarkan beberapa karyawan kesempatan untuk tetap bekerja di perusahaan dengan pengurangan paket kompensasi mereka, termasuk perubahan jabatan dan tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas,” lapor WSJ.
“PHK dan perubahan struktur organisasi perusahaan akan memengaruhi karyawan di Amerika Serikat dan luar negeri, di kantor pusat perusahaan di Chicago dan di kantor lapangannya, serta lintas departemen termasuk pemasaran dan operasi,” sambung laporan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, McDonald’s telah meminta karyawannya yang berada di AS untuk bekerja dari rumah. Selain itu, perusahaan juga meminta mereka untuk membatalkan semua pertemuan langsung dengan vendor dan pihak luar lainnya di kantor pusatnya.
Baca juga: Kisah McDonald Gugat Mantan CEO-nya Sendiri, Nilai Mencapai Puluhan Juta Dollar
Adapun awal tahun ini, McDonald’s mengatakan pihaknya akan meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sebagai bagian dari strategi bisnis yang diperbarui, yang dapat memicu pemangkasan karyawan di beberapa area dan ekspansi di tempat lain.
Terkini Lainnya
Restoran cepat saji McDonald’s akan memangkas gaji untuk beberapa karyawannya di Amerika Serikat
Saat Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur, Tapi Justru Dirjen Semuel yang Angkat Kaki
BERITA REKOMENDASI
Kuartal I Tahun 2004, Danamon Bukukan Laba Bersih Rp831 Miliar
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus